Dihadang Polisi, KNPB bikin aksi damai di lapangan Zakeus Padang Bulan

Jayapura, (WAGADEI)- Aksi demonstrasi yang digelar oleh rakyat Papua melalui Komite Nasional Papua barat (KNPB) tentang desakan kepada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) guna meninjau kembali perjanjian New York Argreement tertanggal 15 Agustus 1962 dan lawan ujaran rasisme di Jayapura justru dihadang oleh pihak aparat keamanan atau kepolisian, Selasa, (15/8/2023).

Seperti di sejumlah tempat yang difokuskan di kota dan kabupaten Jayapura yakni Perumnas III Waena, terminal Ekspo, lingkaran Abepura, gapura Uncen Abepura dann Sentani.

Hal itu dikatakan korlap umum Kris Yelemaken, pihaknya datang dari arah Perumnas III Waena hingga tiba di mata jalan Sosial Padang Bulan.

“Setalah itu kami sampai di jalan masuk kampus STFT Abepura, langsung dihadang (dipalang) betul-betul. Hingga kami massa aksi diarahkan ke asrama Tunas Harapan (Tuhar) Padang Bulam. Sampai sekarang kami masih bertahan di asrama Tunas Harapan,” ungkapnya kepada wagadei.id.

Pihaknya demo menolak perjanjian New York 1962 antara Negara kesatuan Republik Indonesia (RI) dan Belanda tanpa melibatkan orang asli Papua sebagai orang yang punya masalah.

“Kami sebagai bangsa yang terjajah berhak menuntut kepada PPB untuk tinjau karena yang menjadi dasar aneksasi Papua melalui Pepera 1969 yang ilegal dan penuh manipulasi,” katanya.

Penghadangan itu, kata dia, pihaknya telah mengajukan surat izin namun Polisi tak izinkan gelar demonstrasi tersebut.

“Atas dasar tidak ada izin, Polisi dengan brutal memukul masa unjuk rasa damai KNPB hari ini di Sentani seperti Eko Passe, Nata Passe dan Imer Matuan terluka,” katanya.

Sementara sejumlah mahasiswa yang hendak unjuk rasa yang keluar ke jalan raya dari asrama Ninim Abepura untuk demo damai, juga langsung dihantam water canon Polisi secara brutal.

“Jadi kami terpaksa aksi di lapangan Zakeus Padang Bulan saja, semua lini diblokade,” ucapnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *