Waghete, WAGADEI – Bakal pasangan calon (bapaslon) jalur perseorangan atau independen Dr. Kornelis Pakage dan Bendiktus Pekei menyebut KPU Deiyai tak bekerja profesional.
Pasalnya, menurut Dr. Kornelis Pakage, KPU Deiyai tak pernah mensosialisasikan aplikasi sistem informasi pencalonan (silon) kepada timnya yang digunakan untuk meng-upload data-data yang dimasukkan ke dalam silon tersebut.
“Kelalaian KPU Deiyai adalah belum pernah adanya sosialisasi aplikasi silon dalam hal pemanfaatan dan penggunaan sehingga tim kerja kami susah untuk mengimput atau upload ke silon, ini salah satu yang menjadi kendala,” kata Dr. Kornelis Pakage kepada wagadei.id, Minggu, (19/5/2024).
Hal itu dikatakan menanggapi pemberitaan di media ini https://wagadei.id/2024/05/18/kpu-deiyai-umumkan-dua-bapaslon-perseorangan-tidak-terpenuhi-syarat-dukungan/
“Yang kendala kedua, KPU Deiyai tahu di Deiyai itu jaringan (koneksi) internet tersendat tapi kami diarahkan bekerja di Deiyai. Dan masalah koneksi internet menjadi hambatan,” ujarnya.
Hal ketiga, lanjut dia, waktu penginputan data yang diberikan oleh KPU sangat singkat padahal bukti fisik yang dimiliki pihaknya sangat lengkap.
“Setelah hari pertama kami bawa 4000 sekian dukungan, baru disuruh perbaiki dalam tiga hari dan kami sudah lengkapi. Sehingga sudah melebihi 10.000 bukti fisiknya dukungan minimal,” katanya.
Ia menyatakan KPU Deiyai tak bekerja maksimal sehingga mengorbankan pihaknya.
“Saya berani katakan KPU Deiyai tidak bekerja maksimal,” ucapnya.
Ia mengaku telah melayangkan surat gugatan kepada Bawaslu Deiyai agar memediasi antara pihaknya sebagai pemohon dan KPU sebagai termohon.
“Kmi sudah menyurati Bawaslu Deiyai sehingga dimohon mediasi, kami juga akan proses hukum hal ini karena KPU Deiyai tidak bekerja secara profesional,” ucapnya. (*)