Penurunan stunting di Paniai, satgas fungsikan kader posyandu

Paniyai, WAGADEI – Stunting masih menjadi prioritas utama yang harus ditangani pemerintah, upaya pencegahan stunting masih terus digalakkan dan ditingkatkan untuk menurunkan angka stunting terutama di kabupaten Paniai, Papua Tengah.

Ketua satuan tugas percepatan penurunan stunting kabupaten Paniai 2024, Elieser Yogi melakukan tatap muka dengan 10 orang kader posyandu dari Puskesmas Enarotali guna melacak rumah para bayi balita yang akan diukur oleh tim satgas stunting.

“Saya memberikan arahan kepada kader posyandu dari Puskesmas Enarotali untuk melacak rumah para bayi balita yang akan diukur oleh tim satgas stunting kabupaten Paniai,” kata Elieser Yogi, Jumat, (17/5/2024).

Menurut dia, peran kader juga sangat penting dalam pencegahan dan penurunan stunting yaitu para kader mengingatkan dan menyadarkan orang tua untuk melakukan hal-hal yang sangat penting bagi balita seperti Asi eklusif, MPASI yang tepat dan menjaga hygene sanitasi agar sejak bayi,balita mendapati asupan gizi yang cukup dan terhindar dari penakit infeksi.

Dalam tatap muka itu, kepala Bappeda Paniai ini menegaskan target yang perlu diperiksa sebanyak 416 bayi balita berdasarkan data sistem elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM) di wilayah kerja Puskesmas Enarotali.

“Targetnya itu 416 bayi sesuai data ePPGBM itu dapat diperiksa dan dipastikan apa itu shunting, gizi buruk dan lainnya sehingga ada update data riil jumlah kasus stunting di Paniai,” kata Yogi.

Ia mengatakan, para kader posyandu merupakan pilar utama dan garis pertahanan terdepan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat karena para kaderlah yang memahami karakteristik masyarakat di wilayahnya.

“Saya apresiasi mereka, memang mereka paham terhadap masyarakat dan wilayah,” ucapnya.

Elieser berharap program ini dapat menurunkan angka stunting di kabupaten Paniai.

“Kita sama-sama menangani masalah stunting,” ucapnya.

Kepala puskesmas Enarotali, Rosalina Yogi sebagai penanggung jawab dari para kader posyandu mengatakan, mulai hari Senin, (20/5) dan Selasa, (21/5) bakal melakukan survey mulai dari kampung Aikai hingga kampung Papato sambil mengecek kembali data yang telah dikumpulkan.

“Untuk tindak lanjut sudah dibicarakan dengan 10 kader, mereka akan mengecek kembali data-data awal dari bayi balita 416 anak. Jadi para kader posyandu akan pastikan tempat bayi balita,” ujar Rosalina Yogi.

Selanjutnya, kata dia, dikumpulkan berkas ke Puskesmas usai pencarian data-data di setiap rumah masing-masing dari anak-anak yang masa gizi dan stunting.

“Hari Rabu akan diserahkan data-data tersebut oleh kader ke Puskesmas, dan kami akan teruskan ke pemerintah kabupaten Paniai melalui tim satgas stunting,” katanya.

Kader posyandu berperan penting dalam tumbuh kembang balita

Kondisi stunting menyebabkan kinerja pekerjaan fisik dan fungsi intelektual terganggu sehingga erat kaitannya dengan kejadian sakit dan gangguan tumbuh kembang.

Orang tua berperan besar dalam pertumbuhan balita, namun mereka terkadang kurang dalam memeberikan asupan gizi dan memantau tumbuh kembang balita.

Maria Yatipai, salah satu kader posyandu dari kampung Amougibutu dalam wilayah kerja Puskesmas Enarotali mengatakan, peran aktif kader kesehatan dalam masalah tumbuh kembang diharapkan dapat mengurangi masalah stunting pada balita.

“Kami memang dikasih tugas dan siap kerja untuk masyarakat dan daerah tercinta Paniai,” kata Maria Yatipai.

Ia mengatakan, pencegahan stunting merupakan tepat sasaran dan bernilai serta manfaat bagi pencegahan dan penurunan angka stunting di Paniai. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan