Yulianus Tebai ditembak mati aparat di Dogiyai bukan pemalang dan peminum

Jayapura, (WAGADEI) – Yulianus Tebai berusia 28 tahun merupakan korban meninggal dunia yang ditembak mati oleh aparat keamanan dari satuan kepolisian di perbatasan kabupaten Dogiyai dan Nabire, tepatnya di Totoko Taiga, kampung Tugomani, distrik Siriwo, kabupaten Nabire, pada Sabtu, (21/1/2023) tersebuat bukan pemalang jalan ataupun pemabuk (minum minuman keras).

Hal ini disampaikan salah satu keluarga korban Yulianus Tebai, Stef Petege, kepada wagadei.id, Sabtu (21/1/2023).  Petege mengatakan, Tebai yang meninggal ditembak merupakan salah satu anggota Satpol PP di Kabupaten Dogiyai.

Bacaan Lainnya

“Saat Yuli tiba di TKP, truk sudah kabur (dari TKP). Yuli dengan beberapa pemuda yang palang langsung kejar truk itu pakai motor sampai mereka tahan di KM 181,” ujar Stef Petege.

Dikatakan, para pemuda mengejar truk itu karena tidak terima dengan bunyi tembakan yang dilepas ke arah udara oleh seorang anggota polisi yang menumpang dalam truk tersebut ketika dipalang untuk sekedar minta rokok.

Sebagai anggota Satpol PP, Yuli ke TKP, kata Petege, setelah dengar bunyi tembakan sebenarnya ingin mengamankan aksi pemalangan itu.

“Tapi, setelah Yuli dengan beberapa pemuda yang palang itu berhasil tahan truk yang dikejar, anggota polisi yang ada dalam truk langsung keluarkan senjata tembak Yuli tanpa bicara baik-baik. Mungkin dikira Yuli bagian dari pemuda yang palang,” ungkapnya.

Salah satu keluarga korban YT yang enggan namanya disebutkan berada di tempat sama, menambahkan melihat YT sudah tidak bernyawa, mereka mengevakuasinya ke Polsek Mapia bersama aparat yang ada di TKP.

“Kami bawa korban ke Polsek Mapiha itu mau minta pertanggungjawaban karena yang tembak anggota polisi. Tapi karena tidak ada tanda apa-apa dari polisi yang ada di Polsek Mapia, kami bawa korban ke rumahnya di Ekago,” ujarnya.

Seperti diketahui, selain YT, selang beberapa menit, anggota polisi itu juga menembak seorang pemuda bernama Vincen Dogomo di Ugida. Lokasinya tidak jauh dari YT ditembak. Dogomo ditembak di paha kanan.

“Dia suda dievakuasi ke Nabire untuk berobat. Dia dibawa turun sama keluarganya dari sini (Mapia),” ungkapnya.

Buntut dari insiden itu, sekitar pukul 14.00 dikabarkan beberapa kelompok masyarakat yang tidak terima melampiaskan emosi dengan membakar sejumlah kios di Bomomani. Bersamaan kelompok masyarakat lain melakukan pemalangan di Degeidimi guna antisipasi pendropan militer ke Mapia dari Dogiyai, Deiyai dan Paniai.

Ketika ditanya soal kematian YT, kedua keluarga korban ini berharap agar petinggi kepolisian dapat menghukum oknum anggota polisi tersebut.

“Kami minta pelaku itu harus dihukum. Petinggi kepolisian tidak boleh lindungi dia. Dia dengan sengaja sudah tembak mati keluarga kami Yuli yang tidak bersalah,” harap keduanya mewakili keluarga korban lainnya.

Terkait penembakan dan pelaku, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Polisi Benny Ady Prabowo, seperti dilansir dari TopikPapua.com (21/1/2022), membenarkan bahwa tewasnya 1 warga di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah ditembak anggota polisi.

“Jadi Penembakan itu dilakukan anggota kita. Kini yang bersangkutan sudah ditahan di Polres Nabire,” ungkap Benny.

Namun, Benny menegaskan penembakan itu dilakukan anggota pada saat melakukan pengawalan salah satu truk pengangkut material. Namun, truk yang dikawalnya dihadang sekelompok pemuda yang mabuk dan membuat kerusuhan.

“Jadi bukan oknum ya. Itu berbeda. Anggota melakukan penembakan karena saat itu kondisinya rusuh, yang mengakibatkan dia harus melakukan pembelaan diri,” tegasnya.

Berikut kronologi kejadian versi keluarga korban sesuai keterangan dari kedua keluarga korban diatas yang berhasil dirangkum oleh Wagadei.id:

  • Pukul 11:00, Yulianus Tebai bersama keluarga sedang berada di rumah keluarga korban di Ekago, Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai. Kemudian korban dan keluarga mendengar bunyi tembakan.
  • Pukul 11:15, korban dan saudara perempuannya minta izin untuk mencari arah bunyi tembakan.
  • Pukul 11:30, dalam perjalanan korban dan saudara perempuannya, ketemu masyarakat dan mendengar informasi  beberapa pemuda sedang kejar truk yang mengeluarkan tembakan. Mendengar itu korban menyusul kelompok pemuda yang mengejar truk.
  • Pukul 12.00, setelah 20 KM berjalan kearah bunyi tembakan, korban bersama saudara perempuannya ditembaki (di Perbatasan Dogiyai-Nabire) Totoko Taiga, kampung Tugomani, kabupaten Nabire.
  • Tembakan berasal dari salah satu truk yang berada tidak jauh dari lokasi korban melintas. Truk yang menembaki korban adalah truck yang sedang lintas dari arah Paniai menuju Nabire.
  • Menurut keterangan keluarga Yulianus Tebai ditembaki polisi yang menumpang di truck. Korban merupakan anggota Satuan Polisi Pamong Praja kabupaten Dogiyai.
  • Tembakan mengenai punggung korban saat korban berkendara motor dan korban berusaha bertahan dan terus mengendarai motor dalam keadaan tertembak hingga sejauh 20 Meter, namun karena tidak berdaya korban akhirnya jatuh dari motor.  Korban tidak tertolong, meninggal dunia.
  • Korban kemudian dievakuasi aparat bersama keluarga korban ke Polsek Mapiha sebelum diserahkan ke pihak puskesmas dan keluarga korban.
  • Di tempat yang berbeda, polisi yang menumpangi truk juga menembaki satu orang pemuda (Vincen Dogomo) dan kini sedang dievakuasi ke Nabire untuk pengobatan lebih lanjut.
  • Pukul 14:00, beberapa kelompok masyarakat yang tidak terima dengan insiden penembakan itu meresponsnya dengan membakar sejumlah kios di Bomomani, Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *