Nabire, WAGADEI – Gedung Gereja kemah Injil Indonesia GKII, Wilayah rayon lll, Jemaat Ararat, Kali Merah Jayanti, distrik Nabire Barat, Nabire Papua Tengah melakukan pengguntingan pita dan pentabisan pada hari ini, Selasa, (9/7/2024).
Dalam sambutannya ketua Yosepus Kogoya mengatakan, awal pembangunan gereja jemaat Ararat dari pergumulan yang panjang, tepat pada tanggal 24 Desember 2017 sampai hari ini tahapan peresmian.
“Gereja ini dibangun selama tujuh tahun lebih, ya hampir menjalan delapan tahun. Tapi puji Tuhan, saat ini gereja jemaat erarat melakukan tahapan pita pengguntingan dan pentabisan,” ucapnya.
Selama proses pembangunan, kata dia, jemaat Ararat banyak mengalami musibah tetapi bagi mereka hal tersebut merupakan rencana dan jadwal Tuhan yang saat ini terjadi.
“Hari ini kami melakukan panitia pembangunan gedung Gereja jemaat Ararat yaitu 90 persen yang kami laporkan dan kami lakukan sekarang, kami jalani saat itu kami sudah membentuk panitia pembangunan itu sejak tanggal 4 Januari 2017, dan tahun 2019 hingga 2020 karena corona tidak jadi bangun akhirnya pihaknya mulai kelanjutan pada 2021 dan 2022, puji Tuhan dalam dua tahun ini kita bangun gereja ini,” katanya.
Maka, kata dia, kemampuan pihaknya sangat terbatas tetapi jemaat mampu membangun Gereja melalui dukungan dari gereja jemaat lain, pemerintah kabupaten dan provinsi yang berada di Papua Tengah.
“Terima kasih atas beri dukungan dan uluran tangannya, maka melalui itu gereja sudah jadi 90 persen semua uluran tangan dari bapak ibu Tuhan yang punya segala-galanya memberkati,” ucap Kogoya.
Ia mengimbau, kali ini dilakukan hanya pengguntingan pita dan pentabisan. Sementara peresmian pihaknya akan melakukan pada hari Kamis, (12/7/2024) mendatang.
Darven Waker, ketua badan pengurus jemaat Ararat mengatakan sekarang tidak ada beban sekarang hanya ada beban itu hanya 10 persen beban ini yang ada pada jemaat Ararat. “Ya dalam pembangunan ini begitu suatu saat waktu panjang yang banyak melewati seperti doa yang selalu naikan dengan air mata sejak 2017 jemaat ini mulai beribadah hingga kini,” kata Darven.
Pembangunan ini, ia menyatakan, melalui pergumulan dan doa dari warga jemaat dan hasil usah sendiri atau dana swadaya dan tambahan bantuan dari gereja luar dan Pemda dan hasil kerja keras warga jemaat maka sampai hari ini pembangunan gedung Gereja sudah selesai sampai 90 persen dan warga jemaat bisa layak beribadah dalam gedung Gereja ini.
“Itu adalah rencana Tuhan dan jadwal Tuhan. Semua ini bisa menyelesaikan oleh karena kasih dan anugerah bagi kita sebagai firman Tuhan sehingga Tuhan sudah memberkati jemaat ini,” ucap Waker.
Dalam kitab Mazmur 121.1 tertulis ‘jikalau Tuhan yang membangun rumah’, kalau tidak di sertai dengan Tuhan tidak mungkin jadikan tetapi karena di srtai dengan Tuhan pembangunan yang megah ini sudah ada di depan mata kita.
Untuk itu, ia berharap, biarlah jemaat Ararat terus ada di dalam persekutuan untuk tetap bersatu untuk mengandalkan Tuhan dan tetap semangat dalam melayani Tuhan.
“Biarlah melalui gedung ini warga jemaat terus bertumbuh, beriman kepada Tuhan dan menjadikan saksi memberitakan Injil membawa dan menerima jiwa-jiwa baru mengenal Tuhan dan juru selamat mereka,” katanya. (*)