Nabire, WAGADEI – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) Provinsi Papua Tengah telah menyalurkan bantuan babi satu ekor dan uang tunai sebesar Rp20.000.000 kepada panitia pelaksana Papua Youth Day (PYD) ke II se regio Papua. Bantunan ini diserahkan langsung oleh bendahara TP-PKK Yubelina Pigome dan didampingi anggotanya Ernawati mewakili Ketua TP PPK Provinsi Papua Tengah Ny. Nurhaidah.
Penyerahan tersebut diterima oleh ketua panitia PYD ke II, Arnoldus Pakage pada hari Rabu, (3/6/2025) di halaman gereja Katolik Paroki Kristus Sahabat Kita (KSK) Bukit Meriam Nabire. Bendahara TP PKK Provinsi Papua Tengah Yubelina Pigome mengungkapkan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan dukungan pihaknya terhadap kegiatan sosial maupun keagamaan.
“Ini bantuan dari kami TP PKK Provinsi, kami diperintahkan oleh ibu ketua TP PKK, beliau tidak sempat datang karena ada kegiatan lain. Dan kami harap dengan bantuan ini dapat bermanfaat bagi panitia maupun peserta kegiatan,” kata Yubelina Pigome saat menyerahkan bantuan.
Ia mengatakan,
Ketua pelaksana PYD II se Regio Papua, Arnoldus Pakage mengapresiasi bantuan baik dari TP PKK Provinsi Papua sebab langsung diterima pihaknya.
“Saya menyampaikan terima kasih atas bantuan dari TP PKK Provinsi Papua Tengah berupa babi satu ekor dan uang tunai sebesar Rp 2o juta, terima kasih banyak,” kata Arnoldus Pakage.
Terkait PYD, kata dia, pihaknya pimpinan gereja Katolik yakni lima Uskup se regio Papua dengan memperhatikan situsi dan kondisi terkini maka ditemukan hal yang penting untuk dapat diterima oleh orang muda Katolik se-Papua. Hal-hal yang penting tersebut, yaitu pentingnya mendalami Iman secara kontekstual di Tanah Papua.
Pentingnya memahami bahwa Budaya Papua dengan Filosofi serta kearifan lokal di dalamnya mengantar manusia kepada kehidupan damai dan sejahtera. Pentingnya kaderisasi dengan menjadikan generasi muda sebagai penerus perjuangan sekaligus mengarahkan mereka pada kehidupan berbangsa dan bernegara di era masa keemasan tahun 2045. Oleh karena alasan di atas, maka tema yang akan diusulkan adalah “Orang Muda Katolik Pewarta Damai dan Pelopor Perubahan Menuju Generasi Emas 2045”.
Melalui inspirasi tema di atas, maka bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan akan membangkitkan semangat orang-orang muda yang berasal dari 5 Keuskupan se-Tanah Papua sebagai agen pelopor dan perubahan bagi masa depan Papua yang adil dan makmur serta sejahtera.Sehubungan dengan Antropologi dan kondisi alam Papua, maka dalam acara tersebut dibuat sebuah eksperimen budaya yang oleh sebagian besar masyarakat Papua mengalaminya, yaitu PESTA RAKYAT BARAPEN. Barapen adalah tradisi yang dibuat dengan pemaknaan yang kaya untuk keperluan: Pesta Syukur, Rekonsilisasi, Pesta Persaudaraan serta makna tersembunyi lainnya. Barapen dapat diartikan sebagai perjamuan kudus di jaman sekarang di tanah Papua.
Melalui eksperimen praktik pesta Barapen, maka diharapkan setiap peserta akan kembali ketempatnya masing-masing dengan pengalaman Syukur kepada Tuhan, kebersatuan dalam persaudaraan dan tanggung jawab untuk melaksanakan pembangunan dengan memperhatikan ekologi atau harmonisasi dengan alam. Selain pesta barapen akan dilakukan pesta budaya lainnya, seperti atraksi diantaranya waita, tarian, lagu dan pakaian adat. (*)