Nabire, WAGADEI – Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa mengundang bupati dari delapan kabupaten, untuk mengikuti rapat kerja atau raker di Nabire, Kamis (24/4/2025).
Delapan bupati yang diundang Gubernur Meki Nawipa datang dari Kabupaten Nabire, Deiyai, Dogiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya, dan Timika.
Dalam sambutannya, Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa mengatakan, rapat kerja bukan sekadar agenda rutin. Akan tetapi, raker menjadi momen penting untuk menyamakan langkah, menjatuhkan arah, dan memperkuat kerja sama, antara pemerintah provinsi (pemprov) dan kabupaten, dalam upaya membangun Papua Tengah.

“Provinsi Papua Tengah lahir sebagai wujud dari amanah otonomi khusus,” kata Gubernur Nawipa.
Gubernur Meki Nawipa mengatakan, undang-undang yang melandasi pembentukan provinsi ini, termasuk UU Nomor 15 tahun 2022 dan UU Nomor 2 tahun 2021.
Undang-undang ini, kata Gubernur Nawipa, memberikan ruang kerja bagi pihaknya, untuk membangun daerah ini sesuai dengan karakter, kebutuhan, dan potensi lokal, dengan tetap menjunjung tinggi hak-hak orang asli Papua (OAP).
“Pembangunan tidak dilakukan sendiri-sendiri, harus ada sinergi, harus ada penyelarasan program antara provinsi dan kabupaten, agar (tidak ada) program kerja yang tumpang tindih atau bahkan saling tabrakan,” katanya.
“Tujuan kita jelas, yaitu menciptakan pembangunan yang efektif, efisien, dan terasa manfaatnya oleh masyarakat,” katanya.
Nawipa ingin memastikan bahwa pembangunan betul-betul menyentuh kampung-kampung, distrik, dan masyarakat akar rumput.
“Fokus kita adalah pelayanan dasar yaitu, pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, pemberdayaan perempuan dan masyarakat adat serta infrastruktur yang mereka rata dan berkelanjutan,” katanya.
Ia menekankan, rapat kerja bupati se-Papua Tengah merupakan wadah untuk bertukar informasi, berkolaborasi dan memadukan program-program pembangunan terintegrasi, partisipasi aktif dari seluruh stakeholder, baik kabupaten, maupun provinsi sangat diperlukan, untuk keberhasilan rapat kerja ini.
Gubernur Papua Tengah pertama ini berharap agar dengan adanya keselarasan program diharapkan pembangunan di Papua Tengah dapat berjalan lebih efektif, dan terarah, sehingga hasilnya dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat.
“Papua Tengah adalah rumah kita bersama, tugas kita adalah menjaga dan membangun rumah ini dengan hati, dengan integritas, dan dengan semangat melayani. Maka mari kita satukan langkah, pikiran, dan tenaga demi Papua Tengah yang lebih baik,” katanya.
Dia mengatakan, jika kita bergerak bersama dengan niat yang tulus dan kerja yang serius, Provinsi Papua Tengah akan menjadi contoh provinsi baru, yang berhasil mewujudkan pembangunan yang adil, inklusif, berkelanjutan.
Poin-poin dalam raker
Raker Bupati se-Papua Tengah ini merupakan forum resmi dan sangat strategis bagi gubernur dan para bupati di Provinsi Papua Tengah. Karena di dalam forum ini akan membahas beberapa, hal yaitu.
1. Gubernur dan para bupati membahas persoalan-persoalan yang akan dihadapi di tiap daerah, berdasarkan bidang pembangunan.
2. Gubernur dan para bupati memetakan persoalan yang dihadapi tersebut, dan bersepakat mencari solusi berdasarkan kewenangan dan juga dari sisi pembiayaannya.
3. Gubernur dan para bupati bersama-sama merumuskan program strategis dan prioritas, yang akan dijadikan dasar pembangunan Provinsi Papua Tengah, sesuai dengan potensi dan karakteristik masing-masing daerah.
4. Semua keputusan yang disepakati bersama akan dituangkan dalam berita acara, dan menjadi dasar bagi pimpinan OPD, baik itu di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten, dalam menyusun program kegiatan yang akan dibahas sesuai mekanisme perencanaan pembangunan daerah. (*)