Rayakan HUT PGPP, Bupati Jayawijaya ajak gereja bersatu

Presiden Persekutuan Gereja-Gereja Baptis West Papua (PGBWP), Dr. A.G. Socratez Yoman, MA (kiri) bersama Bupati Jayawijaya, Atenus Murib, S.H., M.H. - Wagadei/Yas Akia wenda
Presiden Persekutuan Gereja-Gereja Baptis West Papua (PGBWP), Dr. A.G. Socratez Yoman, MA (kiri) bersama Bupati Jayawijaya, Atenus Murib, S.H., M.H. - Wagadei/Yas Akia wenda

Wamena, WAGADEI –Persekutuan Gereja-Gereja Papua Pegunungan atau PGPP Wamena menggelar ibadah syukur memperingati HUT atau hari ulang tahun ke-71 Pekabaran Injil di Lembah Baliem, Selasa (22/4/2025).

Acara ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan jemaat dari 17 denominasi gereja di Papua Pegunungan.

Ibadah berlangsung di Kampus Walter Post 2 STA-Ilekma.

Bacaan Lainnya

Presiden Persekutuan Gereja-Gereja Baptis West Papua (PGBWP), Dr. A.G. Socratez Yoman, MA. dalam khotbahnya yang diambil dari perikop Roma 1:16, mengatakan, Tuhan adalah Roh yang hadir di mana-mana, membawa kehidupan dan harapan bagi umat-Nya.

“Kehadiran-Nya melampaui ruang dan waktu,” kata Socratez Yoman.

Sementara itu, Bupati Jayawijaya, Atenus Murib, S.H., M.H., dalam sambutannya mengajak gereja-gereja untuk bersatu menjaga daerah dari ancaman, seperti minuman keras dan ganja.

“Setiap gereja harus aktif menasihati jemaatnya dan bersama-sama menjaga daerah, agar tetap aman dan sejahtera,” katanya.

Ketua Panitia Perayaan HUT PGPP, Pdt. Sendi Tabuni mengatakan, persiapan perayaan ini telah berlangsung selama lebih dari satu bulan.

Ia berharap agar kerja sama antara pemerintah dan gereja dapat terus diperkuat, terutama dalam mendukung pendidikan.

“Kami ingin meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk sekolah teologi, untuk membangun generasi masa depan Papua Pegunungan yang lebih baik,” kata Tabuni.

Pesan persatuan, syukur, dan doa menjadi inti dari perayaan ini, yang juga dimeriahkan dengan tradisi budaya dan kebersamaan.

Melalui acara ini, PGPP Wamena menegaskan komitmen gereja-gereja Papua Pegunungan, untuk bergandengan tangan membawa perubahan positif, memperkuat pelayanan spiritual, dan membangun masa depan yang berlandaskan kasih. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan