Mahasiswa Papua kuliah sambil buka usaha sablon

Mahasiswa Papua di di Semarang, Jawa Tengah, Pilipus Mote, berkuliah sambil membuka usaha sablon “Anahame Papua Kreatif”. - IST
Mahasiswa Papua di di Semarang, Jawa Tengah, Pilipus Mote, berkuliah sambil membuka usaha sablon “Anahame Papua Kreatif”. - IST

Nabire, WAGADEI – Mahasiswa Papua di Semarang, Jawa Tengah, Pilipus Mote, berkuliah sambil membuka usaha sablon. Tempat usaha sablon digital dari mahasiswa Papua itu diberi nama “Anahame Papua Kreatif”.

Usaha sablon ini tak hanya menjadi sumber penghasilan tambahan. Namun, usaha sablon milik Mote, juga menjadi bentuk perjuangan kreatif anak muda Papua di perantauan.

“Yang memotivasi saya untuk membuka usaha sablon kaos satuan adalah ketika saya melihat usaha sablon kaos lain yang sukses,” kata Mote melalui pesan WhatsApp kepada Wagadei di Nabire, Papua Tengah, Kamis (22/5/2025).

Bacaan Lainnya

Mote berpikir bahwa kuliah sambil membangun usaha jauh lebih baik, daripada hanya mengeluh atau bergantung pada kiriman orang tua.

Dia mengaku awalnya hanya memiliki modal sebesar Rp 800 ribu untuk memulai usaha sablon tersebut.

Namun demikian, dia tak menyerah. Dia berkeyakinan bahwa Tuhan adalah fondasi utama.

“Bagi saya, modal utama adalah kepercayaan kepada Tuhan, karena Dia adalah sumber berkat,” kata anak ketiga dari sembilan bersaudara ini.

Mote mengatakan, usaha sablon digital yang dirintisnya, bermula dari tekad, untuk membawa sesuatu yang unik, dari Tanah Papua ke tanah rantau.

“Saya takut jika hanya kuliah saja tanpa memiliki sesuatu yang unik,” kata mahasiswa semester 6 Universitas Ivet Semarang ini.

Maka dari itu, Mote berkomitmen untuk mendapatkan penghasilan tambahan, demi kemandirian finansial.

Lapak sablon miliknya berlokasi di kamar asrama putra Dogiyai, Gunung Pati, sekitar kampus Universitas Negeri Semarang. Dia juga menerima pesanan online.

Mote juga berkomitmen, untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi, dalam produk sablon digital yang unik dan menarik.

Pilipus mengakui bahwa perjalanan usahanya tidak mudah. Dia juga terkendala modal.

Dia mengakui belum memiliki mesin printer DTF (Direct to Film) sendiri, yang harganya mencapai ratusan juta.

Namun, semua kendala itu tidak menyurutkan semangatnya. Ia resmi memulai Anahame Papua Kreatif pada Jumat, 17 Januari 2025.

Meskipun demikian, ide usaha sablon digital sudah dirintisnya sejak 2023 lalu.

“Waktu itu belum bisa berjalan karena keterbatasan modal,” katanya.

Pilipus memiliki harapan besar terhadap masa depan usahanya.

Mote berharap agar usaha sablon kaos satuan Anahame Papua Kreatif bisa terkenal dan sukses. Terutama di Tanah Papua, khususnya Provinsi Papua Tengah.

“Saya juga berharap usaha ini menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi saya, serta tempat saya terus mengembangkan kreativitas dan inovasi,” katanya.

Mote berpesan kepada anak-anak muda Papua, agar menjadi mandiri dalam menjalankan usaha. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan