Nabire, WAGADEI – Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia wilayah Makassar, Sulawesi Selatan menyatakan, mahasiswa Papua di Tanah Toraja masih distigma sebagai OPM, KKB dan KKST.
Hal tersebut mengemuka dalam diskusi KNPB Konsulat Indonesia Wilayah Makassar, Sulawesi Selatan, dengan agenda pembacaan situasi, sosialisasi, dan penetapan basis sektor pada Kamis (11/4/2025).
Diskusi KNPB juga menyebutkan bahwa diskriminasi dan stigma buruk terhadap mahasiswa Papua masih terjadi.
“Konflik di tanah Papua membuat mahasiswa Papua menjadi korban teror psikologis di setiap lingkungan yang dihadapi,” kata penanggung jawab Ketua 1 KNPB Konsulat Indonesia wilayah Makassar, Niswan Wanimbo, dikutip dari siaran pers yang diterima Wagadei di Nabire, Papua Tengah, Jumat (11/4/2025)
Mahasiswa Papua, kata Wanimbo, juga kerap mendapat tawaran beasiswa yang tidak jelas, bahkan disuruh membuat pernyataan sikap dengan situasi objektif yang terjadi di kota studi dan Indonesia.
“Tindakan rasisme juga masih dialami mahasiswa Papua,” katanya.
Dalam diskusi tersebut juga dibicarakan tentang kekerasan militerisme terhadap orang Papua, sejak 1960-an sampai sekarang.
Wanimbo juga mengatakan, pengiriman transmigran ke Tanah Papua masih berjalan mulus, dengan intervensi militer dalam sektor sipil, seperti militer jadi tenaga kesehatan dan guru.
Diskusi itu menyebutkan bahwa program makan siang bergizi gratis dinilai sebagai bentuk penanaman nasionalisme Indonesia yang melibatkan TNI.
“Itu pun membuat generasi Papua terganggu secara psikologis dan trauma oleh memori masa lalu, yang dihadapi oleh orang Papua itu sendiri,” katanya.
Diskusi itu juga dilanjutkan dengan sosialisasi tentang KNPB yang dipandu Ketua 1 KNPB Wilayah Makassar.
Setelah itu disepakati bahwa mahasiswa Papua di Toraja Utara dan Tanah Toraja masuk di Sektor Palopo-Toraja KNPB Konsulat Indonesia wilayah Makassar.
Alasannya, kata dia, karena jumlah mahasiswa dan kekuatan basis massa masih kurang, serta pemahaman sejarah dan kerja kerasnya dalam sektor, masih membutuhkan pemahaman. (*)