Nabire, WAGADEI – Pasukan Hantu Rimba TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat) Kodap IV Sorong Raya, siap bertanggung jawab atas penembakan dua anggota militer Indonesia di pinggiran Kali Rawara, Maybrat.
Hal tersebut dikatakan juru bicara TPNPB Sebby Sambom, melalui siaran pers yang diterima Wagadei di Nabire, Papua Tengah, Senin (28/4/2025).
Sebby menyatakan, manajemen Markas Pusat Komnas HAM TPNPB telah menerima laporan resmi dari Deni Moos, Panglima TPNPB Kodap IV Sorong Raya.
Laporan itu menyebutkan, pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya dari sembilan batalyon telah terbagi di beberapa titik di wilayah Moskona, dan siap eksekusi aparat militer pemerintah Indonesia yang sedang mencari jasad Tomi Samuel Marbun, mantan Reskrim Teluk Bintuni.
Sementara dalam laporan lebih lanjut disampaikan oleh Manfret Fatem, Komandan Operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya, bahwa penyerangan yang terjadi sejak 27 April 2025 terhadap militer Indonesia di Kali Rawara sebagai peringatan penting, agar seluruh warga sipil yang terlibat dengan militer Indonesia di Kali Rawara segera keluar dari wilayah operasi TPNPB.
“Operasi militer Pemerintah Indonesia di wilayah Moskona yang sedang berlangsung adalah upaya negara Indonesia, untuk mencari nama baik institusi militer, walaupun sedang mengorbankan warga sipil lainnya di wilayah operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya,” katanya.
Sebby Sambom menegaskan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera membuka ruang negosiasi dengan TPNPB.
Ruang negosiasi itu, katanya, dimediasi oleh pihak ketiga yang yang netral sebagai sebagai fasilitator dan mediator, untuk menyelesaikan persoalan politik antara pemerintah Indonesia dan orang Papua. (*)