Nabire, WAGADEI – TPNPB atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat mengklaim telah menyerang militer Indonesia hingga menewaskan dua TNI dan yang lainnya luka-luka.
TPNPB juga melaporkan telah menembak kepala kantor perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey di Maybrat, Papua Barat.
Juru bicara TPNPB Sebby Sambom mengatakan, pengendali Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB telah menerima laporan resmi dari Panglima TPNPB Kodap IV Sorong Raya, Brigadir Jenderal Deni Mos dan Wakil Panglima Letkol Sakaria Fatem pada Minggu (27/4/2025) pukul 8 malam.
Laporan itu menyebutkan telah terjadi penyerangan oleh TPNPB Kodap IV Sorong Raya di bawah pimpinan Manuel Aimau, wakil komandan operasi TPNPB, terhadap militer pemerintah Indonesia dan penembakan terhadap Frits Ramandey di Maybrat, Minggu (27/4/2025), sekitar pukul 6 pagi.
“Penyerangan tersebut dilakukan oleh pasukan TPNPB dari sembilan batalyon terhadap 510 personil militer Indonesia dan Ketua Komnas HAM Papua Frits Ramandey dalam rangka pencarian mantan Kasat Reskrim Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun,” kata Sambom melalui siaran pers kepada Wagadei di Nabire, Minggu.
Sebby mengatakan, dalam laporan lebih lanjut disampaikan oleh Mayor Manfter Fatem, Komandan Operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya, bahwa penyerangan terhadap gabungan militer pemerintah Indonesia sejak Minggu pagi, mengakibatkan dua TNI tewas dan lainnya luka tembak.
“Penyerangan juga terjadi terhadap aparat militer Indonesia di pinggiran Kali Rawara terhadap sejumlah personil militer Indonesia, yang mengakibatkan dua aparat militer mengalami luka tembak,” katanya.
Dia mengatakan, baku tembak terus terjadi di dua lokasi berbeda sejak pukul 6 pagi, antara pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya dengan Pasukan militer Indonesia.
Baku tembak itu, katanya, mengakibatkan terjadi serangan udara oleh militer Indonesia, dengan menggunakan dua unit helikopter militer, yang dilengkapi dengan senjata mesin, dan drone serta bom.
Terkait dengan aksi tersebut, Pengendali Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB mengimbau kepada Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI, untuk menghentikan serangan udara dan penggunaan senjata berat melawan pasukan TPNPB.
“Juga disampaikan kepada Ketua Komnas HAM Papua untuk segera netral dalam menyikapi persoalan politik dan pelanggaran HAM di Tanah Papua,” katanya.
Sebby melanjutkan, TPNPB juga mengimbau kepada Frits Ramandey untuk segera keluar dari zona perang antara TPNPB dengan militer Indonesia.
TPNPB, kata Sebby, juga mengimbau kepada warga sipil, agar tidak bergabung dengan militer Indonesia dalam pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun. (*)