Deiyai, WAGADEI –
Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Deiyai, Provinsi Papua Tengah, meluncurkan listrik di 12 kampung di Distrik Tigi Barat dan Distrik Tigi Timur. Listrik akan menyala selama 24 jam di dua distrik tersebut.
Peluncuran listrik di 12 kampung tersebut dilakukan Wakil Bupati Deiyai Ayub Pigome, bersama Manager Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2K) Papua Tengah dan Manajer PLN UP2 Nabire.
Peluncuran atau launching listrik di 12 kampung di Deiyai itu, berpusat di Kampung Yinudoba untuk lima kampung di Distrik Tigi Barat. Sedangkan peluncuran untuk tujuh kampung di Distrik Tigi Timur, dilakukan di Kampung Dagokebo.
Dari 12 kampung di Deiyai ini, sebelas kampung diantaranya ditempuh dengan mobil dan motor, sedangkan satu kampung, yaitu Kampung Dagokebo, dari ujung jalan beraspal, bisa ditempuh dengan berjalan kaki pada jarak dua kilo, dengan melewati jembatan gantung Kali Yawei.
Rombongan Wakil Bupati Deiyai Ayub Pigome bersama tim PLN, dijemput dengan tarian mama dan ugaa (seni suara) suku Mee dari bapa-bapa, menuju aula Gereja Katolik Yinudoba.
Masyarakat sembilan kampung menyambut gembira atas peluncuran tersebut, karena sudah lama merindukan kehadiran listrik di daerah Debei.
Wakil Bupati Deiyai Ayub Pigome, sebelum peluncuran, mengatakan, pemerintah bangga karena sudah ada penerangan.
“Kami tetap kawali dan Deiyai terang, dan kita jaga sama-sama. Semua (harus) dalam keadaan damai, karena semua kampung pasti akan terlayani pada tahap-tahap berikutnya,” kata Pigome, sambil menerjemahkannya dalam bahasa Mee kepada masyarakat.
Manager UP2K Papua Tengah, Reinhard Tan Sayori mengatakan, pembangunan kelistrikan di 12 kampung di Deiyai, dimulai sejak tahun 2023 untuk Distrik Tigi Barat dan Distrik Tigi Timur.
“Jadi ada rentetan kegiatan yang dimulai dari survei, tahapan pembangunan, sampai selesainya kegiatan pembangunan kelistrikan,” ujar Sayori.
Dia mengatakan, ada lima kampung di Distrik Tigi Barat dan tujuh kampung di Distrik Tigi Timur Kabupaten Deiyai, yang teraliri listrik.
Sementara itu, manajer PLN UP3 Nabire, Rachel M. Rumbewas mengajak masyarakat Deiyai di kawasan itu, untuk mendaftar sebagai pelanggan PLN.
“Listrik sangat bermanfaat untuk kita semua, terutama anak-anak sekolah bisa belajar pada malam hari, dan kita menggunakan listrik bersama-sama, dan ada hal-hal yang perlu kita ketahui bahaya dari pada listrik,” kata Rumbewas.
Kepala Distrik Tigi Barat, Deiyai, Serfandus Bobi, S.IP, berpesan kepada sembilan kepala kampung, RT, dan seluruh masyarakat, agar bekerja sama dengan karyawan PLN, untuk menjaga keamanan dan mengawal selama pemasangan aliran listrik.
“Kenapa pinggiran Danau Tigi menyala, lalu Debei tidak bisa nyala? Daerah Debei (Deiyai), juga harus nyala sehingga masyarakat tidak boleh palang-palang,” kata Bobi.
Sedangkan Kepala Suku Debei, Yulius Pigome meminta masyarakat tidak menghambat pembangunan di daerah itu, termasuk pembangunan listrik. Pigome bahkan berterima kasih kepada PLN dan Bupati Deiyai, Melkianus Mote, karena sudah mendengarkan keluhan masyarakat Debey.
“Kita semua menjaga daerah ini (agar) selalu aman dan kondusif,” ujar Pigome.
Dalam peluncuran listrik di 12 kampung di Deiyai, juga dilakukan sosialisasi tentang pemanfaatan listrik produktif dan aman, oleh PT PLN UP3 Nabire.
Dalam sesi tanya jawab, tokoh pemuda Deiyai, Yance Mote, SH mengusulkan kepada pimpinan PT PLN, agar dapat mengakomodasi pemuda/i Deiyai, yang mempunyai skill di bidang kelistrikan.
Hal itu dilakukan, kata Mote, untuk mengurangi pengangguran di Kabupaten Deiyai.
PLN kemudian menyerahkan bantuan kepada Gereja Katolik Yinudoba, untuk berpartisipasi dalam pembangunan gereja tersebut.
Rombongan Wakil Bupati Deiyai Ayub Pigome bersama tim PLN, usai me-launching di Distrik Tigi Barat, dilanjutkan di Distrik Tigi Timur, Kampung Dagokebo.
Perjalanan dari ujung jalan Kampung Ipoke menuju Kampung Gakokebo dijemput dengan tarian dari mama-mama dari Kampung Dagokebo, ditempuh dengan jalan kaki pada jarak dua kilo. Mereka melewati jembatan gantung sepanjang 50 meter di Kali Yawei.
Setelah tiba di Kampung Dagokebo, Wakil Bupati Deiyai me-launching salah satu rumah warga, yang terpasang meteran dan lampu langsung dinyalakan.
Pada saat bersamaan, PLN mengecat dinding gereja yang sedang dibangun. (adv/*)