Nabire, WAGADEI – Kedatangan Gubernur Provinsi Papua Tengah Meki Nawipa, SH dan Wakil Gubernur (Wagub) Deinas Geley, S.Sos, M.Si ditiadakan penjemputan oleh massa pendukung, bahkan tidak ada konvoi di ibukota Provinsi Papua Tengah.
Kedua pasangan ini mau fokus membangun Papua Tengah, provinsi yang baru berumur tahun, bukan sekadar kesenangan hingga membuang waktu, energi dan anggaran.
Hal itu disampaikan ketua umum tim relawan Provinsi Papua Tengah, Alexander Gobai didampingi ratusan anggotanya tingkat provinsi maupun delapan kabupaten menegaskan, tidak akan ada penjemputan ataupun konvoi untuk kedatangan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa dan Deinas Geley.
“Kami memutuskan tidak ada penjemputan pak Gubernur Provinsi Papua Tengah dan pak Wakil Gubernur, tidak ada konvoi juga. Karena kami juga tidak tahu kapan mereka datang, tapi kami tetap mendukung dan kawal semua kebijakan, program, visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Tengah,” kata Alexander Gobai dalam konferensi pers di sekretariat relawan tim MeGe di Nabire, Selasa, (4/3/2025).
Alex Gobai menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah menanamkan pondasi yang kuat bagi Papua Tengah. Oleh karena itu, pihaknya tidak ingin menghamburkan anggaran untuk acara seremonial yang tidak perlu.
Gobai menegaskan, bukan soal penjemputan dan konvoi namun lebih dari itu bahwa pihaknya hendak menanamkan pondasi pertama yang kokoh dan kuat dalam proses pembangunan di Provinsi Papua Tengah.
“Untuk itu kami tidak ingin hamburkan anggaran dengan acara seremonial yang tidak perlu. Karena Provinsi ini masih dalam tahap awal, kita perlu menanamkan pondasi yang baik demi kesejahteraan masyarakat Papua Tengah,” kata dia.
Ia menegaskan, jika ada oknum tertentu yang mengatasnamakan relawan atau tim sukses dalam penjemputan rombongan Gubernur dan Wagub, maka tim itu bukan bagian dari pihaknya.
“Kami tidak bertanggung jawab atas hal tersebut. Dengan keputusan ini, relawan berharap seluruh simpatisan dan pendukung dapat memahami serta mendukung langkah yang diambil demi kemajuan Papua Tengah. Soal penjemputan kami serahkan kepada pemerintah provinsi Papua Tengah,” katanya. (*)