Waghete, WAGADEI – Ratusan umat gereja Kingmi di koordinator Deiyai yang terdiri dari 6 klasis merayakan hari ulang tahun (HUT) Pekabaran Injil yang ke-86 yang dibawa oleh para misionaris di bawah lembaga The Cristian and Missionary (C&MA).
Kegiatan itu dilaksanakan pada hari Rabu, (13/1/2025) di gedung Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua, Jemaat Antiokhia Wakeitei. Peringatan itu merupakan pekabaran Injil yang dimulai pada 13 Januari 1939 di Enagotadi Paniai.
Acara yang biasa dilaksanakan setiap tahun itu mengangkat Thema “Injil Yesus Kristus adalah Kekuatan Allah dan Hikmat Allah” diambil dari Surat I Korintus 1:24.
Dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Deiyai, Elimelek Edowai, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Deiyai Melianus Pakage, Ketua Sinode Gereja Kingmi di Tanah Papua yang diwakili oleh Pdt. Naftali Takimai sekaligus sebagai pengkhotbah utama, Koordinator Kingmi Deiyai, Pdt. Pelipus Edowai, keenam ketua klasis di lingkungan koordinator Deiyai, pembantu koordinator, biro-biro di lingkungan enam klasis, seluruh hamba-hamba Tuhan, serta seluruh jemaat.
Acara yang berjalan meriah itu dimulai dengan nyanyian mars Kingmi. Selanjutnya, umat Tuhan dan para tamu undangan diajak untuk memahami dan merefleksikan Sejarah perjalanan masuknya Injil di tanah Meeuwo yang dibawakan oleh para misionaris di bawah lemabaga The Cristian and Missionary (C&MA) oleh pembaca sejarah Marinus Pakage.
Sesuai dengan thema, pengkhotbah mengajak para umat untuk belajar dari umat di kota Korintus yang dahulunya dipengaruhi oleh berbagai dinamika kehidupan sosial, namun ada Upaya untuk berbalik dan jalan pada kebenaran dan terang Kristus.
“Meskipun ada banyak gejolak yang terjadi di kota korintus di zaman dahulu, namun umat Kristen berusaha untuk tetap ada di dalam ajaran Kristus. Dan mereka berusaha untuk menyebarkan ajaran Kristus di dalam dinamika tersebut”, Kata Pdt. Naftali Takimai dalam khotbanya.
Ketua Panitia, Mikael Edowai menyampaikan laporan panitia sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua elemen yang telah membantu dan bekerja sama sehingga kegiatan ini bisa berjalan lancar dan sukses.
“Demikian laporan panitia yang dapat saya sampaikan. Saya menyampaikan banyak terima kasih untuk kepercayaan yang telah diberikan kepada saya. Dan semoga melalui kegiatan ini kita semua mendapatkan berkat yang melimpah. Akhirnya saya mewakili teman-teman panitia menyampaikan selamat Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil yang ke-86. Tuhan Yesus Memberkati kita semua. Koyao,” kata Mikael Edowai.
Melihat umur eksistensi pekabaran Injil yang terbilang ‘tua’, pada kesempatan tersebut juga Pj Bupati, Elimelek Edowai mengajak kepada umat Tuhan agar memperbaharui hidup sesuai ajaran terang Kristus.
“Injil sudah masuk lama. Apakah saya sudah memiliki injil itu atau tidak? Itu kemabali pada kita semua. Kembali kepada pribadi kita masing-masing, sesuai dengan reningan Firman Tuhan tadi. Jadi sejauh mana pergaulan kita dengan Tuhan. Apakah kita sudah menerima Tuhan sebagai juru selamat dalam pribadi kita. Itu Kembali kepada diri kita masing-masing,” kata Elimelek.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan permohonan kepada masyarakat Deiyai karena proses pemilihan Umum yang telah berlalu berjalan dengan aman-dan Tentram, meskipun ada saling gugatan antar paslon, namun itu adalal hal yang lumrah dalam demokrasi.
Sehingga Bupati berharap agar semua umat Tuhan berdoa agar kehendak Tuhan saja yang terjadi.
“Saya mengapresiasi umat Tuhan yang telah mengikuti proses demokrasi ini dengan baik. Dan telah memberikan suaranya kepada pilihan masing-masing. Oleh sebab itu untuk proses selanjutnya, saya mengajak umat Tuhan untuk berdoa agar kehendak Tuhanlah yang terjadi,” ujarnya.
Ia memberikan bantuan kepada hamba Tuhan yang mewakili BPH Sinode Kingmi, koordinator Deiyai dan enam klasis di lingkungan koordinator Deiyai.
Koordinator Gereja Kingmi Deiyai, Pdt. Pelipus Edowai menyampaikan sejumlah program kerja yang sudah dan belum dilakukan di tahun 2024. DIharapkan agar di tahun 2025b ini bisa berjalan semaksimal mungkin.
“Selama setahun yang sudah kita lewati ini, banyak kegiatan yang sudah kita lakukan. Namun banyak juga yang belum kita lakukan. Apa yang kita sudah lakukan di tahun lalu akan menjadi bahan evaluasi bersama. Sedangkan di tahun 2025 akan menjadi harapan bersama. Kita akan melangkah bersama-sama,” kata Pdt Pelipus. (*)