Pencaker tuntut 100 persen OAP asal Deiyai, ini jawaban Kepala BKPSDM Deiyai

Waghete, WAGADEI –  Peserta tes calon aparatur sipil negara (CASN) kabupaten Deiyai formasi tahun 2024 atau disebut juga sebagai pencari kerja (pencaker) menuntut hasil kelulusan seleksi administrasi harus orang asli Papua (OAP) asal Deiyai. Hal itu juga telah disampaikan kepada pemerintah kabupaten (pemkab) Deiyai pada aksi demonstrasi tanggal 22 Agustus 2024 di halaman kantor bupati Deiyai.

Ketua Pencaker Deiyai Hans Edowai kepada wagadei.id mengatakan, tuntutan pihaknya merupakan salah satu bentuk upaya konkret memperjuangkan hak-hak OAP sebagaimana termaktub di dalam Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) bahwa keberpihan kepada OAP.

“Kami tuntut tiga hal, yang pertama adalah tes CASN formasi tahun 2024 di kabupaten Deiyai harus akomodir orang asli Deiyai 100 persen. Yang kedua, kami tim peduli pencaker Deiyai tolak non Papua dan atau bukan asli Deiyai. Yang kedia adalah tim peduli pencaker Deiyai akan kawal aspirasi kami sampai dijawab atau tuntas,” kata Ketua Pencaker Deiyai Hans Edowai.

Terkait aspirasi yang disampaikan sebelumnya, kata dia, telah ditindaklanjuti kepada Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Dr. Ribka Haluk sehingga jawabannya juga harus disampaikan.

Kepala BKPSD Deiyai Hans Andreas Edoway S.IP yang dikonfrimasi wagadei.id mengatakan, pembagian kuota 80 persen untuk OAP dan 20 persen diperuntukan bagi non OAP dalam penerimaan CASN formasi tahun 2024 ini merupakan kebijakan pemerintah pusat (pempus) melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) sehingga pihaknya tak bisa merubah.

Untuk itu, kata Edoway, pihaknya telah memfasilitasi pencaker menemui Pj Gubernur Papua Tengah guna mendengarkan langsung dari pimpinan provinsi Papua Tengah.  

“Kebijakan 80 persen OAP dan 20 persen untuk non OAP itu kebijakan nasional. Nah, aspirasi dari pencaker saat mereka demo di Deiyai itu kami sudah buat surat ke Kemenpan RB melalui Pj Gubernur, dan kami sudah fasilitasi mereka temui ibu Pj Gubernur, dan ibu Gubernur sudah jelaskan bahwa tuntutan dari kabupaten-kabupaten di dalam provinsi Papua Tengah semua disampaikan ke Kemenpan RB, sampai saat ini belum ada surat balasan,” ungkap Kepala BKPSD Deiyai Hans Andreas Edoway S.IP.

Edoway mengatakan, dalam surat yang disampaikan pihaknya menukis dua hal, yakni alokasi khusus untuk OAP dan perpanjangan waktu. “Jadi perpanjangan waktu itu yang dikabulkan dan benar sudah diperpanjang dari tanggal 6-10 September kemarin,” ucapnya.

“Kalau untuk khusus 100 persen OAP itu sampai sekarang belum ada surat balasan, kami masih menunggu,” katanya.

Ia mengaku, kabupaten Deiyai mendapatakn 454 kuota CASN 2024. Hingga tanggal 11 Sepember, jumlah pelamar terekam sebanyak 2.359 orang maka dirinya terus menerus monitor kepada BKN Regional IX Jayapura sambil menunggu surat dari Jakarta.

“Saat ini kami sedang berada dalam verifikasi dan validasi oleh sistem, kemudian pengumuman hasil seleksi administrasi, lalu bagi yang dinyatakan lulus administrasi akan cetak kartu tes melalui akun masing-masing,” katanya.

Ia menegaskan, BPKSDM Dfeiyai hanya sebagai pelaksana tekni bukan pengambil kebijakan sehingga ia memohon kepada para pencaker kabupaten Deiyai agar dukung pihaknya melalui doa agar Upaya yang dilakukan bisa terkabul.

“Sebagai catatan, kita seluruh BKPSDM hanya pelaksana teknis saja, kalau kebijakan itu semuanya terpusat,” katanya.

Ia menambahkan, tempat tes akan akan dilakukan di SMA Negeri 1 Nabire termasuk Dogiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak Jaya dan Puncak, kecuali Mimika tetap dilaksanakan di Timika. (*/Adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan