Nabire, WAGADEI – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Papua Tengah mengharapkan, Pilkada serentak 2024 harus menjaga persatuan dan kesatuan antara semua pihak.
Hal itu dikatakan Ketua Bawaslu Papua Tengah, Markus Madai kepada wartawan di Topo Nabire, Jumat, (28/6/2024) bahwa tahapan Pilkada entah pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati di Provinsi Papua Tengah sudah mulai proses berjalan.
“Sehingga di delapan kabupaten itu memang ada kita rapat bersama dengan semua KPU dan Bawaslu terkait dengan kerawanan Pilkada dan kami sudah tetapkan lima kabupaten jadi rawan konflik,” ujar Markus Madai.
Lima kabupaten yang dianggap cukup rawan tersebut, kata Madai, diantaranya Paniai, Dogiyai, Intan Jaya dan Puncak Jaya maka pengawasan dari pihaknya akan dimaksimalkan. “Jadi, kita sudah khususkan untuk harus awasi yang mendalam. Itu ada beberapa kabupaten seperti di Paniai, kemudian Dogiyai, Intan Jaya, Puncak Jaya dan Puncak,” ujarnya.
“Nah itu yang kami merasa patokan bersama dengan aparat keamanan untuk diawasi di daerah-daerah yang memang rawan konflik ini,” katanya.
Ia juga meminta kepada masyarakat yang ada di delapan kabupaten harus menjaga kedamaian dan turut berpartisipasi dalamm mengawal Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang.
“Tapi kami berkomitmen untuk menyukseskan pesta demokrasi di Papua Tengah. Ini menjadi tanggung jawab semua pihak. Mulai dari pemerintah, TNI, Polri, stakeholder terkait dan semua unsur elemen masyarakat. Kita semua harus siap mensukseskan pesta demokrasi ini. Karena kalau bukan kita siapa lagi? Kita kawal agar menghasilkan pemimpin masa depan daerah kita,” kata Markus Madai. (*)