Sorong, WAGADEI – Kelompok Kerja Advokasi Pedagang Papua eks Pasar Boswesen Sorong bersama mama-mama pedagang Papua aks pasar Boswesen akan menyelenggarakan Konferensi Mama-Mama Pedagang Papua Kota Sorong, pada hari Senin, (6/5/2024).
Konferensi tersebut bakal dilaksanakan di pasar Boswesen dengan tema “Menjaring Aspirasi dan Menyatukan Pedagang Papua: Membangun Pasar Khusus dan Bina Pedagang Papua”.
Yohanis Mambrasar, SH, anggota tim pelaksana konferensi mengatakan, konferensi ini dilakukan sebagai wadah konsolidasi atau penyatuan para pedagang Papua Kota Sorong, provinsi Papua Barat Daya untuk berdiskusi, merumuskan pandagang bersama tentang konsep pembangunan sistem dagang atau tata niaga para pedagang Papua.
“Yaitu sebuah konsep tentang bagaimana pembagunan sistem pasar atau tata Niaga bagi pedagang Papua? Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam memajukan aktifitas dagangan dan pemenuhan hak-hak para pedagang Papua? atau serta bagaimana para pedagang berjuang mendapatkan hak-haknya?,” katanya melalui keterangannya, Minggu, (5/5/2024).
Selain itu, ia menjelaskan kegiatan tersebut juga bakal menjadi ruang pendiskusian, dan analisis tajam melihat sejauh mana komitmen pemerintah membangun pedagang Papua di Kota Sorong seperti argumentasinya yang sering dibangun diruang publik tentang pembagunan rakyat Papua.
“Lebih khusus, argumentasi tentang pembangunan kemajuan dan kesejahteraan orang asli Papua, yang sangat kuat digombar-gombarkan dalam dalil Otsus dan Pemekaran DOB di Papua, termasuk argumentasi pembagunan rakyat Papua sebagai tujuan pemekaran provinsi Papua Barat Daya,” katanya.
Melalui forum ini, lanjut dia, para pedagang Papua dan kelompok pendamping, serta rakyat Papua secara umum dapat menguji sejauh mana Otsus dan Pemekaran Provinsi baru Papua Barat Daya telah membangun pedagang Papua di Kota Sorong.
Juga Forum ini menjadi penting dilakukan dalam menjawab keresahan para pedagang Papua Kota Sorong khususnya para pedagang Papua Eks Pasar Boswesen yang telah kehilangan tempat jualan dan mengalami kerugian materil dan sosial selama dua tahun semenjak tahun 2021 Pemerintah Kota Sorong, mengusur Pasar Boswesen, dan merelokasi mereka secara paksa ke pasar baru Rufei.
Konferensi pedagang Papua ini merupakan puncak dari tahapan konsolidasi awal yang dilakukan oleh tim kerja setelah rangkaian konsolidasi para pedagang eks Pasar Bosweseb pada masing-masing Kompleksnya, misalnya kompleks Rafidin, Boswesen, Rufei, Suprau, Tanjung Kasuari dan Saoka.
Dalam konsep dan persiapannya, kegiatan ini tidak saja menjadi ajang konsolidasi para mama-mama pedagang Papua, namun juga melibatkan pemerintah dan stekolder lainnya seperti pimpinan gereja tingkat klasis dan wilayah gereja-gereja di Sorong, lembaga adat, kelompok pemuda dan mahasiswa, dan lembaga LSM lokal. Berbagai undagan telah didistribusikan kepada semua pihak yang telah disebutkan di atas, dan persiapan teknis lainnya.
“Kami penyelenggara konferensi ini dan para mama-mama pedagang Papua mengajak keterlibatan semua pihak terkait para pedagang Papua Kota Sorong disemua kompleks dan pasar, pemerintah, gereja, kelompok pemuda, mahasiswa, dan LSM agar terlibat menyuksesi kegiatan ini,” ujarnya. (*)