Mantap, jembatan penghubung kampung Tibai Siriwo di Diyaikunu dibangun swadaya masyarakat

Nabire, WAGADEI – Warga kampung Tibai, distrik Siriwo, kabupaten Nabire, Papua merenovasi jembatan gantung kali Degeuwo yang berada di kampung Diyaikunu dengan penuh semangat dan gotong-royong yang luar biasa.

Mereka berhasil menyelesaikan renovasi jembatan gantung kali Degeuwo yang sempat terputus beberapa bulan lalu. Proyek renovasi ini dilaksanakan selama empat hari yakni tanggal 8-11 Januari 2025.

Yulianus Degei, operator mesin sensor kampung Tibai mengatakan, jembatan gantung kali Degeuwo merupakan salah satu sarana yang amat penting bagi masyarakat setempat. Sebab hanya itu saja sebagai penghubung utama antarwilayah.

“Jembatan ini mempermudah mobilitas warga untuk mengakses kebutuhan sehari-hari serta layanan kesehatan dan pendidikan,” ujar Yulianus Degei dalam keterangan tertulisnya yang di terima wagadei.id, Rabu, (15/1/2025).

Degei mengaku, kepala kampung Tibai bersama DPKK TP-PKK kampung Tibai memimpin langsung pekerjaan renovasi ini. Dengan semangat kebersamaan, mereka menggandeng masyarakat untuk bahu-membahu menyelesaikan proyek ini, meskipun tanpa dukungan alat berat seperti ekskavator atau buldoser.

Menurut dia, pekerjaan renovasi meliputi pemasangan baut, pengeboran besi dan penguatan rangka jembatan.

“Semua bahan dan kebutuhan kami kelola bersama. Proses pemasangan dan penguatan struktur jembatan berjalan lancar berkat keterlibatan seluruh masyarakat,” ujarnya.

Yunus Butu, ketua renovasi jembatan menyampaikan apresiasi terhadap masyarakat kampung Tibai yang dengan gigih mengelola sendiri proyek ini.

“Kami menggunakan dana yang bersumber dari APBD secara swadaya. Namun, kami berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan desa-desa terpencil seperti kami,” katanya.

Butu menegaskan masyarakat kampung Tibai memiliki semangat mandiri yang tinggi dalam membangun infrastruktur di wilayah mereka.

“Tanpa alat berat, tanpa dukungan teknis dari pihak luar, kami mampu menyelesaikan renovasi jembatan ini. Tuhan telah memberikan kami kemampuan sebagai wakilnya untuk menjaga kampung ini,” ucapnya.

Selain renovasi jembatan, menurut dia, masyarakat Kampung Tibai juga mengelola pembangunan pipa air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar.

“Kami berharap, pemerintah hadir dan mendukung pembangunan di kampung-kampung terpencil, karena kami juga bagian dari Indonesia yang perlu diperhatikan,” katanya.

Proyek renovasi jembatan ini, dia menyatakan, menjadi bukti bahwa dengan semangat kebersamaan dan kemandirian, masyarakat mampu mengatasi tantangan infrastruktur. Namun, mereka juga berharap pemerintah daerah maupun pusat dapat memberikan perhatian lebih terhadap kebutuhan dasar di wilayah terpencil seperti kampung Tibai.

“Jembatan gantung kali Degeuwo kini telah berdiri kokoh, menjadi simbol semangat perjuangan masyarakat kampung Tibai. Warga berharap infrastruktur ini dapat terus mendukung aktivitas mereka sehari-hari dan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk membangun bersama,” katanya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan