Nabire, WAGADEI – Kamar adat Pengusaha Papua (KAPP) Kabupaten Dogiyai dan Next Food menggelar diskusi publik dengan tema “Menggali Peluang dan Tantangan Lapangan Pekerjaan di Era Revolusi Industri 4.0”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di pantai Nabire, kelurahan Kali Bobo, Nabire, Papua Tengah, Sabtu (27/5/2023) mulai sekitar pukul 17.00 WP.
Turut memberikan materi kepada para hadirin yaitu narasumber pertama Arfan N.P selaku Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi kabupaten Nabire, narasumber kedua Alnordus Douw, ketua Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) Kabupaten Dogiyai, narasumber ketiga Pian Gobay pengiat ekonomi yang juga pendiri pangkas rambut komunitas ganteng Papua (KGP).
Usai membekali materinya, Pian Gobai mengatakan, semua kemajuan dalam bidang apapun bagaimana untuk menjadi seorang pengusaha kembali ke individu untuk mengasa keinginan yang diembang.
“Hobby saya ialah pemangkas rambut, maka pertama yang dimulai adalah saya harus mencari modal pangkas untuk bagaimana mengumpulkan uang dengan cara bisa melakukan dicicil celengan jika ada berkat dimasukkan dalam celengan yang saya sudah buat. Jika uamh sudah 150 yang saya dapatkan dari orangtua atau berkat dari orang, saya selalu dibagikan menjadi dua, 100 untuk saya pakai makan minum dan, 50 untuk kebutuhan pangkas rambut sampai sudah terkumpul modal saya membuka pangkas rambut komunitas ganteng Papua KGP,” kata Pian Gobai kepada wagadei.id saat diwawancarai, Sabtu, (27/5/2023).
Ia mengatakan, untuk itu saya akan membangun dari kegagalan itu untuk mempelajari saya harus kembali, jangka pendek pangkas itu saya harus hidupkan kembali.
“Maka, dalam jangka panjang akan kembali membuka di salah satu kampung untuk mengikuti arah kata yang kita bisa bangkitkan dalam satu kampung itu satu parthosop atau pangkas rambut. Maka kini kita juga berusaha untuk mengajari orang untuk jangka menengah itu bagaimana kita membentuk salah satu komunitas yang bisa menghidupkan kader, itulah konsep saya,” kata Pian Gobai.
Ia menambahkan, hingga kini dirinya memiliki delapan orang sebagai kader untuk menjadi karyawan dalam pangkas rambut tersebut.
“Hari ini bisa pangkas rambut seperti sodara-sodara kita non Papua itu sudah ada dan mereka sedang jalankan,” katanya.
Arfan N.P, kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi kabupaten Nabire mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada kedua narasumber Alnordus Douw ketua KAPP Kabupaten Dogiyai dan pegiat ekonomi Pian Gobai sebab pengalaman mereka bisa berusaha dalam mencari pekerjaan sendiri untuk itu pemuda-pemuda Papua harus berani menghadapi tantangan.
“Tidak perlu menunggu pegawai-pegawai negeri saja, masih bisa kita mencari pekerjaan-pekerjaan untuk mencukupi keluarga kita dengan cara menciptakan lapangan-lapangan pekerjaan, dengan demikian harus di barengi dengan berkolaborasi dengan teknologi,” katanya.
Begitu juga dengan sejumlah komunitas yang ada di Nabire ini dengan masing-masing orang yang berprofesional ketika kolaborasi bisa juga menciptakan lapangan pekerjaan baru yang bisa nantinya mencukupi keluarga mereka kedepan.
“Namun kita harus berkolaborasi dengan teknologi terutama teknologi Id, seperti jualan online, mempromosikan sesuatu penjualan melalui online, yang bisa di kenali oleh orang-orang di sekitar dan dimana-mana,” ucap Arfan.
Pemda Nabire sangat mengapresiasi, kedepannya juga sering melakukan diskusi serupa bila perlu harus dengan lintas OPD.
“Jangan cuma dari tenaga kerja, mungkin dari perindustrian, koperasi yang bisa mendukung perekonomian rakyat untuk membantu perekonomian rakyat jalan dan hidup,” katanya.
Apalagi sekarang sudah provinsi Papua Tengah, maka banyak peluang yang bisa digali dan banyak hal-hal yang bisa dihasilkan uang tinggal.
“Bagaimana kita generasi muda Papua mau bangkit, mau berani, tidak gengsi, mau belajar, itulah prinsip utama,” ujarnya. (*)