Lanny Jaya, (WAGADEI) — Naas, perkebunan baru milik masyarakat distrik Karu, kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, rusak parah akibat dihantam longsor, Sabtu (24/3)2023). Longsor membuat masyarakat setempat rugi total. Pasalnya, sudah direncanakan hasil kebunnya akan dipanen 7 April mendatang.
Dari data dihimpun wagadei.id langsung dari tempat kejadian, tercatat sebanyak 250 warga masyarakat setempat sebagai pemilik kebun menjadi terdampak longsor. Perkebunan itu sendiri diketahui disponsor penuh oleh pemerintah kabupaten Lanny Jaya bekerjasama dengan 5 kepala kampung yang ada di distrik Karu.
Erpinus Yikwa, anggota DPRD kabupaten Lanny Jaya, mewakili pemerintah setempat saat berkunjung langsung melihat kondisi perkebunan dilanda longsor, Rabu 29/3/2023), menyampaikan sangat prihatin karena seminggu lagi hasil kebun akan dipanen namun batal karena terjadi musibah longsor yang tak diduga.
“Kami (pemerintah) kasih alat kerja, sekop dan parang, terus gula dan kopi ke masyarakat untuk kerja bikin ke kebun ini sampai sudah jadi. Begini sekarang tinggal tunggu mau nikmati hasil, begini tiba-tiba tidak jadi karena terjadi longsor. Saya mewakili pemerintah kami sampaikan turut prihatin sekali,” ucapnya dengan nada sedih kepada seluruh masyarakat yang hadir.
Tidak mau lihat semangat masyarakat buat kebun patah, ia katakan, semua kerugian akan didata dan akan langsung dilaporkan kepada pemerintah daerah.
“Ya, supaya kalian masyarakat yang terkena musibah pemerintah bisa kasih bantuan. Tetap saya akan laporkan jadi masyarakat tolong sabar tunggu bantuan dari pemerintah,” ujar anggota DPRD dari Dapil II ini beri semangat.
Dikesempatan yang sama, Dines Muni, salah satu intelektual mewakili seluruh masyarakat mengatakan longsor telah makan hasil kebun tanpa sisa maka bantuan dari pemerintah tidak boleh lama.
“Kita semua sudah lihat dari pemerintah distrik, kampung dan bapak DPR sendiri longsor bikin hasil kebun semua hancur. Maka dari itu, yang kami masyarakat harap pemerintah harus cepat turunkan bantuan. Tidak boleh lama-lama. Kami masyarakat mohon sekali,” ucapnya.
Menurutnya, bantuan harus diturunkan cepat supaya menyemangati masyarakat untuk membuat kebun kembali.