Nabire, WAGADEI – Ikatan Pelajar Mahasiswa/I Kabupaten Dogiyai atau IPMADO bersama solidaritas mahasiswa/I Papua di Manado, Sulawesi Utara, meminta agar pemekaran daerah otonomi baru (DOB) Mapia Raya dibatalkan.
IPMADO solidaritas mahasiswa/I Papua di Manado, Sulawesi Utara menilai, kebijakan pemekaran DOB Mapia Raya di Provinsi Papua Tengah, merugikan masyarakat adat dan sumber daya alam di kawasan Mapia Raya.
“Kami, menolak dengan tegas upaya pemekaran Kabupaten Mapia Raya oleh oknum atau elite politik lokal yang mengatasnamakan masyarakat Mapia,” demikian pernyataan IPMADO dalam siaran pers yang diterima Wagadei di Nabire, Papua Tengah, Rabu (28/5/2025).
Menurut IPMADO solidaritas mahasiswa/I Papua di Manado, Sulawesi Utara, pemekaran bukanlah solusi atas pengentasan kemiskinan, pengangguran, dan konflik bersenjata di Tanah Papua.
IPMADO bersama solidaritas mahasiswa/I Papua di Manado, Sulawesi Utara, juga menegaskan agar pihak-pihak terkait menghentikan perampasan sumber daya alam dan investasi ilegal di Mapia Raya.
IPMADO juga mendesak pemerintah pusat menarik pasukan militer, baik organik, maupun nonorganik dari Tanah Papua.
IPMADO juga mendesak pemerintah pusat menghentikan dropping pasukan militer ke Tanah Papua.
IPMADO bersama solidaritas mahasiswa/I Papua di Manado, Sulawesi Utara, menilai, pemekaran DOB Mapia Raya menjadi malapetaka bagi masyarakat adat. Maka dari itu, pemerintah menghentikan niatnya untuk pemekaran DOB.
Pemerintah Pusat seharusnya menyelesaikan pelanggaran HAM dan konflik bersenjata di Tanah Papua, daripada membuat daerah otonomi baru. (*)