Nabire, WAGADEI – Dewan Perwakilan Rakyat Papua Tengah atau DPRPT membentuk tim panitia khusus atau pansus, untuk menangani konflik bersenjata di beberapa daerah, seperti Puncak, Intan Jaya, dan Dogiyai.
“Kami sudah bentuk tim panitia khusus atau pansus,” kata Ketua III DPRPT, Bekies Sonny Kogoya kepada wartawan di Nabire, Papua Tengah, Rabu (28/5/2025).
Kogoya mengatakan, selama ini pihaknya menunggu pelantikan DPRPT jalur otonomi khusus (otsus).
Untuk itu, kata Kogoya, DPRPT yang terdiri dari 65 orang, akan berkolaborasi. Baik DPRPT dari partai politik, maupun dari jalur otsus.
“Kami akan kolaborasi lalu kami sudah merencanakan untuk turun (ke daerah konflik bersenjata),” katanya.
Bekies Kogoya mengatakan, DPRPT juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, untuk berkolaborasi, dalam mengatasi masalah pada masyarakat.
“Khususnya pengungsian, untuk keluar dari daerah konflik. Dan kita turun secara kemanusiaan bagaimana kita mengatasi, bagaimana kita komunikasi dengan mereka, untuk bagaimana pindahkan dari tempat konflik ke tempat yang aman,” katanya.
“Kita amankan mereka dulu, kita selamatkan mereka dulu, setelah itu, kita bicara penanganan konflik-konflik, tetapi kami tetap koordinasi dengan organik yang ada seperti Kapolres, dan Dandim, untuk penanganan konflik ini,” lanjutnya.
Dia mengatakan, tugas DPRPT turun ke dapil (daerah pemilihan) masing-masing, untuk kerja sama dengan komisi terkait.
“Maka kami akan turun bersama Forkopimda yang ada di tiga kabupaten itu,” katanya.
Kogoya juga mengatakan, sedang menunggu respons dari Pemprov Papua Tengah, terkait penanganan di daerah konflik bersenjata.
“Tadi kami sudah bicara dengan pak wakil gubernur dan juga termasuk sekda, kemudian pimpinan DPRPT termasuk anggota jalur otsus yang masuk ini. Kami semua sama-sama satu,” ujarnya. (*)
