Mahasiswa Papua galang dana untuk pengungsi di Kabupaten Puncak

Mahasiswa asal Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, di seluruh Indonesia menggalang dana di Nabire, Kamis sore (8/5/2025). Penggalangan dana dilakukan untuk membantu para pengungsi akibat konflik bersenjata antara TNI/Polri dengan TPNPB-OPM di Puncak. - Wagadei/Elias Douw.
Mahasiswa asal Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, di seluruh Indonesia menggalang dana di Nabire, Kamis sore (8/5/2025). Penggalangan dana dilakukan untuk membantu para pengungsi akibat konflik bersenjata antara TNI/Polri dengan TPNPB-OPM di Puncak. - Wagadei/Elias Douw.

Nabire, WAGADEI – Mahasiswa asal Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, di seluruh Indonesia menggalang dana, untuk membantu para pengungsi akibat konflik bersenjata antara TNI/Polri dengan TPNPB-OPM di Puncak.

Penggalangan dana untuk para pengungsi atau korban konflik bersenjata, dilakukan Tim Peduli Pengungsi Kabupaten Puncak Provinsi Papua Tengah di kawasan Lampu Merah Tugu Cenderawasih, Kelurahan Oyehe, Distrik Nabire, Papua Tengah, Kamis sore (8/5/2025).

Koordinator aksi penggalangan dana untuk pengungsi, Dei Murib menyatakan, pihaknya menggalang dana untuk pengungsi di Kabupaten Puncak, berupa uang, sembako, dan pakaian layak pakai.

Bacaan Lainnya

“Kami juga sudah membuka posko pengungsian di asrama Puncak di Kali Susu, Jalan Jakarta,” kata Murib kepada Wagadei di Nabire, Kamis.

Murib berujar, konflik bersenjata antara TNI/Polri dengan TPNPB-OPM, mengakibatkan warga sipil di Distrik Pogoma mengungsi ke Distrik Sinak, dan mengungsi ke berbagai daerah.

“Sehingga kami sebagai mahasiswa rasa memiliki peduli terhadap orang tua kami atau masyarakat kami di Puncak, Papua Tengah,” kata Murib.

Mahasiswa asal Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, di seluruh Indonesia menggalang dana, untuk membantu para pengungsi akibat konflik bersenjata antara TNI/Polri dengan TPNPB-OPM di Puncak.
Mahasiswa asal Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, di seluruh Indonesia menggalang dana, untuk membantu para pengungsi akibat konflik bersenjata antara TNI/Polri dengan TPNPB-OPM di Puncak. – Wagadei/Elias Douw.

Murib pun mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak dan Pemerintah Provinsi Papua Tengah, memberikan perhatian kepada para pengungsi.

Salah seorang pengungsi dari Kabupaten Puncak, yang enggan menyebutkan namanya, meminta kepada Pemkab Puncak tidak membentuk panitia, tetapi langsung menemui mereka di tempat pengungsian.

Pengungsi ini mencontohkan kejadian di Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Pasalnya bahwa banyak panitia, menjadikan para pengungsi seolah-seolah meminta perhatian.

“Maka, kami pengungsi menegaskan bahwa tidak boleh bentuk panitia dari kota. Namanya kalangan-kalangan yang mengaku untuk masuk sebagai panitia ini dan itu,” ujarnya.

Maka dari itu, dia meminta kepada Pemkab Puncak, langsung menemui para pengungsi, bukan melalui panitia-panitia. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan