Nabire, WAGADEI – Debat kedua calon bupati dan wakil bupati kabupaten Deiyai, Papua Tengah diikuti oleh lima pasangan calon (paslon) yang akan berkontestasi di pilkada serentak tahun 2024.
Debat kandidat tersebut dilakukan di aula LPP RRI Nabire, Selasa, (5/11/2024).
Dari pantauan wagadei.id, debat kandidat ini dihadiri dua komisioner KPU Provinsi Tengah Tengah, Octovianus Takimai dan Sepo Nawipa, Pj Bupati Deiyai Elimelek Edowai, Kapolres Deiyai, ketua KPU dan anggotanya juga Bawaslu setempat serta 10 orang pendukung dari kelima paslon.
Dalam debat kedua ini ada tiga panelis yang diundang penyelenggara untuk menyaksikan debat publik kedua tersebut.
Ketua KPU Kabupaten Deiyai Yulianus Mote mengatakan pelaksanaan pemilu adalah sarana kedaulatan untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, Bupati dan wakil bupati, wali kota serta wakil wali kota.
“Dalam pelaksanaan pemilihan umum bupati dan wakil Bupati kita akan melaksanakan pada Hari Rabu 27 November 2024,” kata Yulianus Mote, Selasa, (5/11/2024).
Menurut dia, pihaknya akan melaksanakan debat publik kedua dengan metode debat publik kedua.
“Beberapa amanat yang di tuangkan dalam peraturan komisi pemilihan umum PKPU nomor 13 tahun 2024. Bab 4 pasal 18 ayat 1 terkait dengan pelaksanaan metode kampanye yaitu kampanye terbatas dan kampanye terbuka tertutup atau dialog baik itu debat kandidat yang hari ini kita laksanakan adalah deabt publik kedua baik itu melalui Media sosial atau media elektronik lainnya,” katanya.
Ia mengatakan dan juga kampanye yang tidak melanggar aturan perundang-undangan.
“Kelima pasangan calon ini mempunyai cita-cita yang sama yaitu mewujudkan kabupaten Deiyai ini diarah yang lebih baik,” ujar Mote.
Untuk itu, ia berharap kepada seluruh masyarakat kabupaten Deiyai sama-sama mewujudkan pemilihan umum bupati dan wakil bupati kabupaten Deiyai dengan aman, lancar dan tertib.
“Sehingga kita melahirkan pemimpin Bupati dan wakil Bupati kabupaten Deiyai lima tahun kedepan,” ujarnya.
Kelima bakal calon ini telah melakukan kampanye terbuka, tertutup, dan terbatas dengan mengundang beberapa massa kampanye, dan mereka sudah menawarkan visi misi kepada publik yang merupakan janji politik ketika mereka terpilih itulah yang akan mereka akan melakukan dari visi-misi dan program kerja Proker merupakan janji politik mereka.
“Untuk itu, saya berharap kepada tim sukses wajib mengawal program kerja Proker tersebut, bukan suatu hal yang mudah untuk menentukan visi-misi tersebut,” katanya. (*)