Seru, program transmigrasi dibahas pada debat publik Pilkada Deiyai

Nabire, WAGADEI – Dalam debat publik kedua antara pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Deiyai, Papua Tengah yang digelar di aula LPP RRI Nabire, Selasa, (5/11/2024) menjadi seru.

Bacaan Lainnya

Suasana seru itu ketika memasuki segmen keempat yakni saling tanya jawab antara sesama calon. Kelima calon bupati dan wakil bupati Deiyai diantaranya Ateng Edowai – Demianus Agapa, Petrus Badokapa – Yohanes Adii, Yan Ukago – Stefanus Mote, Melkianus Mote – Ayub Pigome dan Kornelis Pakage – Bendiktus Pekei.

Giliran pasangan calon Melkianus Mote – Ayub Pigome, sontak saja Melkianus Mote memberikan pertanyaan kepada keempat calon lawannya dengan pertanyaan yang sedang hangat di tanah Papua yakni program transmigrasi yang digagas oleh Kementerian Transmigrasi era Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Berhubungan dengan tema debat publik, Peningkatan Pelayanan Publik dan Menyelesaikan Masalah Sosial, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, maka Mote bertanya langsung kepada keempat palson, apakah bapak-bapak terima program transmigrasi dari Presiden Prabowo?

Tiba-tiba suara jadi seru, pendukung dan hadirin senyum tipis menatap kelima calon bupati dan wakil bupati Deiyai bahkan ada yang tertawa dengan pertanyaan tersebut.

Apa jawaban mereka?

Cabup nomor urut 5, Kornelis Pakage menegaskan masih mencintai rakyatnya sehingga program tersebut hendaknya tak perlu dibesar-besarkan.

“Biar jelek-jelek saya mencintai masyarakatku Deiyai, saya mau fokus bangun masyarakat dan daerah Deiyai, bukan urus transmigrasi lagi,” katanya dijemput tepukan tangan dari hadirin.

Sementara paslon nomor 1 disampaikan oleh cawabup Deiyai Demianus Agapa. Menurut dia, Deiyai bukan tanah kosong.

“Stop transmigrasi, Deiyai bukan tanah kosong,” katanya tegas dijemput tepukan tangan dari hadirin.

Berikutnya nomor urut 2 Petrus Badokapa juga senada, ia menegaskan jika masyarakatnya tidak terima maka ia juga turut tolak.

“Kalau masyarakat tolak, saya juga tolak,” kata Badokapa.

Paslon nomor urut 3, Yan Ukago berujar bahwa program tersebut langsung dari Presiden Prabowo maka ia terbelah dua bagian antara keinginan masyarakat dan pemaksaan dari Presiden Prabowo.

“Saya ini terbelah dua, program Prabowo ini justru memberikan solusi bahwa ketimpangan sosial yang terjadi di daerah jadi bertambah, karena itu kita harus sampaikan kepada Presiden bahwa kasih program yang lain,” katanya.

Penanya Melkianus Mote mengatakan bahwa program transmigrasi tersebut pihaknya tetap mengacu pada keinginan masyarakat Deiyai. (*)

Pos terkait