Nabire, WAGADEI – Pasar Sayang Mama-mama Papua yang telah diresmikan oleh Wakil Bupati Nabire Ismail Djamaluddin selanjutnya dilakukan syukuran itu kini telah beroperasi pasca melakukan penandatanganan perjanjian antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nabire dengan Asosiasi Pedangan Asli Papua (APAP) Nabire pada hari Senin, (19/8/2024).
Hal itu dikatakan juru bicara APAP Nabire Mikael Kudiai ketika menggelar konferensi pers di area pasar Sayang Mama-mama Papua yang berlokasi di samping terminal Oyehe Nabire, bahwa pihaknya bersama Pemkab melalui Dinas Perdagangan bersama pemilik lokasi telah sepakat komitmen memajukan kemandirian ekonomi bagi orang asli Papua (OAP).
“Jadi, kita sudah penandatanganan dengan Dinas Perdagangan kabupaten Nabire dan juga pihak keluarga serta kami dari Asosiasi Perdagangan Asli Papua (APAP) untuk pasar ini besok mulai beroperasi. Jadi surat perjanjian lokasi juga berlaku tadi,” kata Mikael Kudiai, Senin, (19/8/2024) malam.
Pihaknya mengimbaukan kepada semua masyarakat Papua Tengah lebih khususnya di Nabire, pasar tersebut tidak difungsikan sembarangan namun diperuntukkan khusus untuk Mama-mama asli Papua.
“Pasar Sayang Mama-mama Papua ini kami membuka khusus untuk semua orang asli Papua bisa menjual di pasar ini. Sehingga sama-sama bisa membangun pasar ini. Kami sudah sampaikan kepada Mama-mama asli Papua untuk mulai jualan di pasar Sayang Mama-mama Papua yang baru dibangun Pemkab Nabire,” katanya tegas.
Menurut dia, sejumlah fasilitas yang kurang seperti toilet dan kekurangan lainnya pihaknya sudah membicarakan dengan dinas terkait sehingga akan dibangun,” ujarnya.
Dia menghimbau juga kepada seluruh mama-mama Papua di Papua Tengah lebih khususnya di Nabire pasar sayang mama-mama asli Papua akan berjalan.
“Kemarin, pada saat peresmian pasar ini, mama-mama pedagang di setiap titik tempat sudah dimiliki untuk menjual. Seperti mama-mama dari pasar Kali Bobo, pasar Karang Tumaritis, Kali Susu, dan tempat lainnya mereka sudah miliki tempat untuk menjual di pasar ini,” katanya.
Ia kembali tegaskan bahwa pasar tersebut dibangun khusus untuk Mama-mama asli Papua.
“Jadi, sekarang tinggal bagaimana kita diskusi dan atau sosialisasi kepada Mama-mama pedagang untuk pasar sudah mulai berjalan,” ucapnya. (*)