Pasar Sayang Mama Papua di Nabire akan ada penambahan bangunan

Nabire, WAGADEI – Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Nabire Yermias Anouw mengaku pasar Sayabg Mama Papua Nabire yang dibangun Bupati Nabire Mesak Magai, S.Sos, M.Si bakal dilaksanakan perubahan gedung secara bertahap.

Bacaan Lainnya

“Tahun ini kami akan fokuskan halaman di bagian kanan atas yang belum selesai, sekaligus kami akan membangun kios-kios tempat penjualan di samping halaman bagi mama-mama Papua penjualan untuk menjual seperti kopi, roti, warung dan lain sebagainya itu semua kami Pemda Nabire akan fokuskan bangun di lokasi pasar mama-mama Papua,” kata Yermias Anouw usai peresmian pasar Sayang Mama Papua, Rabu, (8/5/2024).

Pasar tersebut seharusnya didirikan pada empat tahun lalu selama masa kepemimpinan Bupati Isaias Douw, tetapi karena halangan walaupun anggaran telah dialokasikan.

Pembangunan pasar tersebut, kata Anouw, oleh Bupati Mesak Magai dan wakilnya Ismail Jamaluddin sesuai visi dan misinya Bupati dan Wakil Bupati.

“Lalu tahun pertama kita mengalokasikan dana untuk membangun pasar mama-mama asli Papua ini,” kata Yermias Anouw.

Selanjutnya kata dia, beberapa waktu kedepan pihaknya siapkan anggaran dari dana otonomi khusus (Otsus).

“Tahun depan kami akan siapkan fasilitas bahan pasar yang perlu di pakai di dalam pasar mama-mama asli Papua,” katanya.

Untuk rencana penjualan noken itu, lanjut dia, mama-mama mereka akan menjual tempat yang sudah disiapkan di bagian depan.

“Itu khusus mama-mama penjual noken, dan khusus untuk mama-mama penjual pinang di pinggiran pasar dan dalam sini mama-mama asli Papua yang benar-benar kuasai menjahit noken dan lainnya,” katanya.

Anouw berharap, dengan adanya peresmian ini mama-mama asli Papua yang selalu menjual noken, pinang, dan sebagainya di pinggir jalan maupun terminal itu mereka bisa kembali ke tempat yang sudah disediakan pasar dan baru saja sudah diresmikan.

“Dan pasar ini kami pemerintah kabupaten Nabire akan memberikan kontrol untuk pengawasan dan menangani kepada pihak ketiga untuk menangani pasar ini dengan baik seperti kebersihan atau pengawasan, agar supaya pasar mama-mama asli Papua ini bisa menjual dengan aman dan tenteram,” kata dia. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

200 Komentar