Jayapura, WAGADEI – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Cenderawasih (BEM FEB Uncen) Jayapura, Papua bikin latihan dasar kepemimpinan ( LDK) di aula FEB pada hari Kamis, (12/10/2023) dengan tema ‘ahasiswa dan skill kalaborasi sociopreneur dan leadership’.
Ketua BEM FEB, Binius Kakyarmabin mengatakan pihaknya melakukan penguatan kapasitas, raker guna menyukseskan PKKMB.
“LDK adalah bagaimana supaya mahasiswa di tingkat fakultas ekonomi dan bisnis maupun seluruh mahasiswa Uncen yang hadir ikut kegiatan LDK ini mereka mendengar materi pengalaman-pengalaman yang luar biasa dari para narasumber sampaikan supaya menambah ilmu pengetahuan kepada mahasiswa untuk mengembangkan potensi dalam dunia pendidikan maupun dunia pekerjaan nantinya,” katanya.
Binius ajak anak muda Papua diketahui bahwa situasi sejak pemerintah bagi menjadi enam provinsi telah tantangannya berat supaya generasi sekarang tidak harus duduk dan menonton.
“Tapi kita juga belajar berbagai hal sebagai kita harus menantang segala hal yang menjadi tantangan di tanah Papua ini. Tanah Papua ini apalagi kita melihat dengan Papua ini masih menjadi daerah termiskin di seluruh Indonesia dan itu menjadi kondisi utama yang kita harus generasi sekarang pegang dan kita bagaimana supaya ke depannya harus beda dari yang itu dan kita menantang kata miskin itu dan ke depan,” ungkapnya.
Setiap insan anak muda Paua berdiri dan tegak berpegang pada prinsip masing-masing berjuang pada tujuan yang benar supaya sama-sama membangun Papua yang lebih baik ke depan harapnya.
Ketua panitia LDK Marthen Weya mengatakan, dibentuk panitia pada dua pakan lalu sehingga waktu kerja selama dua minggu selama dua minggu sampai dengan hari ini.
“Dalam waktu yang berjalan kepanitiaan tidak ada kendala dari awal pembentukan sampai sekarang kegiatan berjalan dengan aman lancar sampai kegiatan LDK sukses hari ini,” katanya.
LDK kali ini pihaknya mengundang berbagai pihak narasumber diantaranya Sekwan Papua, Dr. Juliana J. Waromi, Okto Worabay, Emanuel Gobay, SH, MH, Kurniawan Patma, Therecia Eka Kambuaya dan Ronald Antonio. (*)