Batal ke Wamena, ini alasan Wapres balik ke Jakarta

Wamena, WAGADEI – Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin telah membatalkan rencana kunjungan kerja ke daerah otonom baru (DOB) di provinsi Papua Pegunungan.

Deputi II Setwapres resmi mengeluarkan pemberitahuan Penundaan kunjungan kerja Wapres ke Papua Pegunungan dan Papua Selatan maka, kunjungan kerja dialihkan dengan rapat kerja Gubernur Papua Pegunungan bersama para Bupati se Provinsi Papua Pegunungan serta OPD, UMKM dengan narasumber dari Kemendagri.

Hal itu dikatakan Pejabat Gubernur Papua Pegunungan Nokolaus Kondomo melaui surat resmi, Kamis. (12/10/2023).

Kegiatan tersebut akan berlangsung hari ini, Kamis 12 Oktober 2023 di Gedung Aithousa Betlehem Wamena, Jalan Trikora Wamena, Jam. 10.00 WIT.

Adapun pembatalan kunjungan kerja Wapres Ma’ruf Amin di Papua Pegunungan dan Papua Selatan terjadi karena adanya rapat terbatas yang dilakukan Presiden Jokowi yang harus dihadiri Wapres di Jakarta Kamis, (12/10/2023) siang ini.

Terkait alasan tertunda kedatangan orang nomor 2 Indonesia tersebut dikonfirmasi Pj Sekda Papua Selatan, Maddaremmeng.

“Informasi ini disampaikan langsung Deputi III Setwapres Bapak Felix Wanggai tadi malam kepada Pj Gubernur Papua Selatan sekitar pukul setengah sebelas malam (22.30 WIT). Dia sampaikan pembatalan itu dengan alasan yang saya sampaikan tadi,”katanya.

Pj Sekda Maddaremmeng, ini hanya penundaan saja berkaitan dengan rencana peletakan batu pertama pembangunan kantor Gubernur Papua Selatan di KTM Salor, Distrik Kurik, Merauke.

Jika pada agenda kunjungan tersebut, Wapres tidak ke lokasi pembangunan kantor gubernur Papua Selatan dan hanya melakukan penandatangan prasasti yang menandai pembangunan kantor Gubernur Papua Selatan di Swiss Belhotel Merauke, maka pada kunjungannya nanti diharapkan Wapres meletakkan batu pertama langsung di lokasi.

“Tapi, kita belum tahu kapan rencana beliau datang lagi,“ ucapnya.

Namun begitu, sambung Maddaremmeng, proses pembangunan Kantor Gubernur Papua Selatan tersebut tetap lanjut.

Karena yang akan dilakukan Wapres hanya sifatnya simbolis. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *