Paniyai, WAGADEI – Akhir-akhir ini jagat raya Meepago dihebohkan dengan kedatangan ratusan pasukan TNI, dari Nabire mereka dilepaskan oleh Pj Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk selanjutnya mereka naik ke Dogiyai, Deiyai dan Paniai menggunakan transportasi darat.
Di sejumlah tempat, terutama di sosial media seperti Facebook maupun group WhatsApp menjadi perbincangan hangat, namun tak satupun pihak yang bisa meluruskan tujuan kedatangan anggota TNI ini di saat Papua sedang memanas akibat pilot pesawat Susi Air, Philip Max Marten sedang ditawan oleh TPN-PB OPM dibawah pimpinan Egianus Kogoya di daerah Nduga.
Untuk menepis isu kedatangan ratusan TNI dari Jawa Timur ini wartawan wagadei.id telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyampaikan informasi yang sangat tepat untuk diketahui publik, dari sekian pihak berkompeten hanya Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Paniai, Yaved Adii yang berhasil dijumpai.
Yaved Adii menegaskan, kedatangan anggota TNI bukan untuk perang di Papua seperti yang sedang bangun isu di kalangan masyarakat dan bukan juga penambahan personil.
“Masuknya anggota TNI sebanyak 130 orang sudah dibagi ke tiga pos yang sudah ada di Paniai, yakni pos Aradide, pos Bibida tapi bertugas di Enarotali dan pos Obano. Jadi mereka datang hanya pergantian personil, anggota TNI yang lama dari Aradide, Bibida dan Obano sudah pindah tugas satu bulan lalu. Jadi mereka ini penugasan langsung dari atasan, dikirim dari Surabaya,” kata Adii, Sabtu, (29/4/2023).
Menurut dia, anggota TNI baru datang akan bertugas selama satu tahun sesuai dengan surat tugas dari atasan.”Maka masyarakat khusus untuk Paniai jangan dengar isu-isu tidak benar yang sedang berkembang, jangan panik. Karena hanya pergantian personil saja,” katanya.
Ia berharap masyarakat tetap melakukan aktivitas seperti biasa, namun jangan lupa kerja dan beribadah kepada Tuhan.
“Saya harap masyarakat tetap tenang, jangan percaya dengan isu-isu hoax yang sedang beredar. Tetap kerja dan naikan doa kepada Tuhan Allah,” ucapnya. (*)