Jayapura, (WAGADEI) – Himpunan mahasiswa dan pelajar asal Boven Digoel (HMP-BD) di Jayapura meminta kepada pemerintah kabupaten (Pemkab) Boven Digoel agar segera proses pembangunan gerbang pagar asrama putri mahasiswi Boven Digoel, dan sekretariat himpunan mahasiswa dan lelajar Boven Digoel yang beralamat di jalan CNI Perumnas II, Waena, Kota Jayapura, Papua.
Ketua HMP-BD se Jayapura, Bavo Valenditi Eperi mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan di lokasi pembangunan. Hingga saat ini belum ada aktifitas yang dilakukan oleh pihak ketiga yang membangun dua bangunan itu.
“Terhitung tanggal 16 Maret 2023 hingga saat ini tidak ada proses aktivitas pekerjaan lanjutan terkait pembangunan gerbang pagar asrama putri dan juga sekretariat himpunan mahasiswa-mahasiswi dan pelajar Boven Digoel,” kata Bavo Valenditi Eperi.
Awal rencana pembangunan
Eperi menjelaskan, diawali dengan datangnnya mantan Plt Kadis Pekerjaan Umum Kabupaten Boven Digoel bersama kontraktor untuk mengukur di lokasi pembangunan dijalankan di awal bulan Januari 2023 lalu dengan jangka waktu 60 hari kerja.
Ia mengatakan, dua kontraktor yang menangani pembangunan tersebut yaitu pagar dan gedung sekretariat, seiring berjalannya proses pengerjaan beberapa kali berhenti karena di palang oleh pemilik tanah karena belum bayar sisa jaga lokasi selama empat tahun.
“Hal ini juga menghambat pembangunan itu dan setelah bersuara kurang lebih hampir satu setengah bulan akhirnya dari dinas PU kota Jayapura membawa surat panggilan, kemudian surat itu dikirim ke daerah dan segera direspon oleh Bupati Boven Digoel tanpa melakukan koordinasi dengan dinas pertanahan dan aset kabupaten Boven Digoel. Sehingga dikirimlah pak asisten II kabupaten Boven Digoel dengan tujuan membayar sisa jaga lokasi yaitu 27 juta rupiah kepada pemilik tanah tersebut,” katanya.
Menurutnya, proses pembangunan dua harus segera dilanjutkan dan diselesaikan dengan baik. Karena ini merupakan tempat munculnya ide-ide brilian, gagasan dan juga merupakan rumah berlindung bagi generasi penerus Boven Digoel yang merantau untuk mencari ilmu agar kelak pulang dan bangun daerah tercinta.
Sehingga, ia meminta kepada Pemkab harus benar-benar fokus sampai selesai, jangan dibangun stengah-stengah nanti mubasir. Dinas Pertanahan segera turun dan selesaikan sisa tanah tiga meter di dalam pagar kepada pemilik tanah agar tidak terjadi hal-hal yang kurang berkenaan di kemudian hari.
“Kalau sampai pemerintah acuh tak acuh dan tidak menanggapi pernyataan di atas, maka kami (mahasiswa) akan mengambil langkah tegas dengan cara kami sendiri yang elegant agar sampai kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk turun periksa pekerjaan yang mangkarak 12 tahun ini,” ujarnya tegas.
Pada 18 Maret 2023, kata dia, pihaknya bersama Asisten II Boven Digoel menyelesaikan sisa jaga lokasi di Polsek Heram, Kota Jayapura dengan pernyataan hitam di atas putih. (*)