Uncen gelar pelatihan LaTex bagi mahasiswa Deiyai

Mahasiswa Deiyai, Provinsi Papua Tengah foto bersama saat pelatihan LaTex di Kota Jayapura, Papua, Senin (30/6/2025). - Dok. Agustinus Giai
Mahasiswa Deiyai, Provinsi Papua Tengah foto bersama saat pelatihan LaTex di Kota Jayapura, Papua, Senin (30/6/2025). - Dok. Agustinus Giai

Jayapura, WAGADEI – Universitas Cenderawasih atau Uncen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik menggelar pelatihan LaTex bagi mahasiswa Deiyai, Provinsi Papua Tengah.

Pelatihan LaTeX yang digelar Fakultas Teknik Uncen pada Sabtu (28/6/2025) di aula asrama mahasiswa Kabupaten Deiyai di Kota Jayapura, Papua ini mengangkat tema “Pelatihan Aplikasi LaTeX untuk Penyusunan Tugas Akhir bagi Mahasiswa/i Asrama Deiyai di Jayapura”.

Agustinus Giai dari Jurusan Teknik Mesin Uncen melaporkan kepada Wagadei di Nabire, Papua Tengah, Senin (30/6/2025) bahwa 50 mahasiswa dari Kabupaten Deiyai yang terdaftar di beberapa perguruan tinggi di Jayapura, mengikuti pelatihan ini.

Bacaan Lainnya

“Meskipun mereka memiliki latar belakang akademik yang berbeda-beda, mereka memiliki kebutuhan yang sama, yaitu mampu menulis makalah ilmiah secara sistematis, teratur, dan profesional,” tulis Agustinus Giai.

Kebutuhan ini, lanjutnya, dipenuhi melalui pelatihan penggunaan perangkat lunak LaTeX.

LaTeX adalah program persiapan dokumen berbasis bahasa mark up yang telah digunakan secara luas dalam penelitian dan dunia akademis selama bertahun-tahun, terutama di bidang sains, teknik, dan matematika.

LaTeX dikenal karena kemampuannya menghasilkan dokumen dengan gaya yang konsisten dan tingkat presisi yang tinggi, terutama dalam menampilkan struktur laporan akademik yang kompleks, tabel ilmiah, visualisasi teknologi, dan perhitungan matematis.

Pelatihan ini diberikan oleh dua orang dosen dari Jurusan Teknik Mesin Uncen, yakni Dipl.-Ing.(FH) Agustinus Giai, M.Eng. dan Dipl.-Ing.(FH) Mickael R. Kaiway, M.Eng., yang secara bergantian membawakan materi penting seputar penggunaan LaTeX, dalam konteks penyusunan tugas akhir mahasiswa.

Materi-materi yang disampaikan, antara lain, pengantar LaTeX Pengenalan platform kolaboratif Overleaf.com dan  TexStudio+Miktex secara offline, dasar-dasar penulisan dokumen ilmiah dalam LaTeX, penulisan rumus fisika dan teks matematika pembuatan tabel dan formatnya serta diagram dan ilustrasi dengan TikZ, Penggunaan Beamer untuk Membuat Presentasi Akademik.

Seluruh sesi disampaikan secara aplikatif dengan pendekatan berbasis praktik langsung (hands-on training) sehingga peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga berkesempatan untuk langsung mencoba dan mengerjakan setiap fitur yang dipelajari dalam sesi pelatihan.

Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama erat antara Forum Komunikasi Mahasiswa-Mahasiswi Deiyai (FKMD) Kota Studi Jayapura dan pengurus Asrama Kabupaten Deiyai.

“Kolaborasi ini menjadi contoh sinergi yang baik antara institusi pendidikan tinggi dan organisasi kemahasiswaan daerah dalam mendukung pengembangan kapasitas sumber daya manusia Papua yang unggul dan kompeten secara akademik,” katanya.

Perwakilan FKMD, Nando Ukago menyatakan bahwa pelatihan ini memenuhi kebutuhan khusus mahasiswa dalam hal menyusun proyek akhir mereka dengan cara yang lebih rapi.

“Banyak dari kami, mahasiswa Papua, terutama yang berasal dari Deiyai, masih belum familiar dengan LaTeX. Namun, aplikasi ini cukup membantu dalam menyiapkan proyek akhir dan makalah ilmiah secara rapi dan akademis. Kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada para dosen yang bersedia datang dan memberikan pelatihan ini,” ujarnya.

Nando berharap agar pelatihan serupa bisa dijadikan agenda rutin, dan dikembangkan lebih lanjut dengan tema-tema teknologi penulisan ilmiah lainnya, seperti pengelolaan referensi otomatis, penulisan jurnal internasional, dan publikasi karya ilmiah.

Ketua Asrama Kabupaten Deiyai menyatakan, pelatihan ini sebagai bagian dari usaha membekali mahasiswa dengan keterampilan tambahan di luar perkuliahan.

“Kegiatan ini bukan hanya bermanfaat secara akademik, tetapi juga memberi motivasi kepada adik-adik mahasiswa agar tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi akademik,” katanya.

Ia juga menyarankan agar kerja sama dengan jurusan di Uncen terus diperkuat, agar pelatihan-pelatihan selanjutnya dapat mengangkat tema, yang lebih variatif dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa Papua masa kini.

Pelatihan ini menjadi pengalaman baru yang membekas bagi para peserta. Dengan didampingi langsung oleh para akademisi yang kompeten di bidangnya, mahasiswa lebih percaya diri untuk mulai menggunakan LaTeX dalam penyusunan tugas akhir mereka.

Selain itu, pendekatan yang digunakan dalam pelatihan membuat materi yang awalnya dianggap rumit menjadi mudah dipahami dan aplikatif.

Kegiatan pengabdian ini juga mempertegas peran Uncen sebagai institusi pendidikan tinggi, yang tidak hanya fokus pada pengajaran dan penelitian.

Namun, aktif membangun masyarakat dan mendukung kemajuan daerah, melalui transfer pengetahuan dan teknologi kepada generasi muda Papua.

Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini semakin memperkuat posisi Uncen sebagai perguruan tinggi, yang secara aktif mendorong pengembangan masyarakat dan mempromosikan kemajuan regional, dengan mentransfer pengetahuan dan teknologi kepada kalangan muda/i, selain fokusnya pada pendidikan dan penelitian. (*)

Pos terkait