Dapur Harapan sebut Mei bulan berahmat bagi Tanah Papua

Uskup Timika Mgr. Bernardus Bovitwos Baru, OSA ditahbiskan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo pada 14 Mei 2025 di Timika. - Katolikpedia.id
Uskup Timika Mgr. Bernardus Bovitwos Baru, OSA ditahbiskan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo pada 14 Mei 2025 di Timika. - Katolikpedia.id

Nabire, WAGADEI – Tim Kerja Dapur Harapan menyatakan, Mei tahun ini merupakan bulan penuh rahmat bagi umat Katolik di Tanah Papua.

Mei jadi bulan berahmat, karena akan merayakan tiga peristiwa penting secara beruntun, yakni bulan Maria, tahbisan episkopal Uskup Timika dan perayaan misi Katolik di Tanah Papua.

Ketua Tim Kerja Dapur Harapan, Yan Ukago mengatakan, berdasarkan tradisi Gereja, umat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Tanah Papua akan merayakan bulan Maria. Semua orang akan berdevosi khusus, tak hanya untuk menghormatinya, tetapi karena dianggap membawa kesuburan dan kehidupan baru.

Bacaan Lainnya

“Peristiwa penting lainnya, yaitu tahbisan uskup baru Keuskupan Timika,” kata Ketua Tim Kerja Dapur Harapan, Yan Ukago melalui siaran pers yang diterima Wagadei di Nabire, Papua Tengah, Sabtu (10/5/2025).

Uskup Timika Mgr. Bernardus Bovitwos Baru, OSA akan mendapatkan tahbisan episkopal dari Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo pada 14 Mei 2025 di Timika, Papua Tengah.

“Sebanyak 38 uskup di Indonesia akan menghadiri acara ini. Para klerus, biarawati dan tokoh awam dari mana-mana juga akan membanjiri Timika, guna mengikuti perayaan tersebut,” kata Ukago.

Ukago mengatakan, peristiwa lainnya berhubungan dengan Perayaan Hari Misi Katolik di Tanah Papua ke-131 tahun 2025 ini. Puncak perayaannya pada Kamis (22/5/2025).

Menurut Ukago, umat Katolik di seluruh Tanah Papua akan merayakan secara serempak dan dengan cara masing-masing.

“Dalam rangkah tiga peristiwa tersebut, kami menyampaikan selamat mendalami iman akan bunda Yesus Kristus, Bunda Maria. Kami juga menyampaikan selamat kepada uskup Timika yang akan menerima rahmat tahbisan dari Nuncius,” katanya.

perempuan adat asal Intan Jaya mengenakan pakaian adanya pada acara misa Pentahbisan 2 Imam Katolik di Intan Jaya tahun 2023 – wagadei.id/Yamoye’AB

“Pada saat yang sama, kami menyampaikan selamat merayakan hari misi Katolik di Tanah Papua yang ke-131 tahun. Sekali lagi selamat memperingati peristiwa penting yang amat bersejarah ini bagi umat Katolik di Keuskupan Agung Merauke, Keuskupan Jayapura, Keuskupan Manokwari-Sorong, Keuskupan Agats dan Keuskupan Timika,” lanjutnya.

Sekretaris Tim Kerja Dapur Harapan, Soleman Itlay mengatakan, perayaan misi Katolik ini erat kaitannya dengan kehadiran pastor Cornelis Le Cocq d’Armandville SJ pada 22 Mei 1894 di Kampung Sekru, Fakfak, Papua Barat.

Dimana setahun kemudian ia membangun pos misi Katolik pertama di Pulau Bonyom, Kampung Brongkendik, Fakfak.

“Bukti karya pelayanan masih hangat dalam ingatan umat Katolik di Tanah Papua. Keberadaan sumur Le Cocq di pulau misi, Bonyom, memberi penguatan pada kesaksian iman sendiri,” kata Itlay.

Itlay mengatakan, kini Pulau Bonyom hendak dijadikan sebagai wisata religi misi Katolik terbesar di Tanah Papua Papua.

“Sejauh ini sejumlah pihak sedang berusaha untuk membuat master plan guna mengelola pula yang sangat indah di ‘kota pala’ tersebut,” kata Soleman.

Perayaan 129 Tahun Misi Katolik di Tanah Papua pada 23 Mei 2023 di Kampung Sekru, Fakfak. - Fakfakkab.go.id
Perayaan 129 Tahun Misi Katolik di Tanah Papua pada 23 Mei 2023 di Kampung Sekru, Fakfak. – Fakfakkab.go.id

Di samping itu, kata Sole, tim lain sedang menelusuri sejarah dan menulis sejarah perkembangan misi Katolik di Tanah Papua. Hingga saat ini terus berjuang untuk menetapkan Hari Misi Katolik di Tanah Papua, baik dari pihak hierarki maupun pemerintah daerah.

“Supaya secara serentak atau bergiliran, umat Katolik merayakannya setiap tahun,” ujarnya.

Menurut Itlay, tahun ini akan ada perayaan di setiap kapel, stasi, paroki, dekenat, dan keuskupan.

“Pastinya adalah Keuskupan Manokwari-Sorong akan merayakan pada 22 Mei 2025 di kota Sorong, Papua barat Daya,” katanya.

Paling penting adalah, kata Itlay, para uskup di Regio Papua mulai menetapkan tanggal 22 sebagai Hari Misi Katolik di Tanah Papua.

“Kami harap pasca pengumuman Paus baru di bulan bersejarah bagi umat Katolik lima keuskupan ini, menjadi jalan keluar bagi para uskup regio Papua untuk menetapkan dalam pertemuan tahunan Juni/Juli mendatang,” katanya.

Itlay mengakui bahwa pihaknya terus mendorong agar setiap keuskupan, kevikepan, dan paroki menulis sejarahnya. Kemudian menentukan hari-hari penting untuk dirayakan bersama di tingkat lokal dalam merawat roh sejarah kehadiran Tuhan dalam postur gereja.

“Semoga kesadaran akan sejarah masa lalu tidak hilang, karena pada hari ini kita semua sedang menyaksikan keajaiban Tuhan di Tanah Papua ini. Semoga pula harapan umat Katolik menjadi nyata menurut kehendak Tuhan maha bersejarah,” katanya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan