Waghete, WAGADEI – Administrator Keuskupan Timika, Pastor Marthen Ekowaiby Kuayo, Pr menyampaikan dua pesan penting kepada umat Katolik dalam perayaan Pesta Yubileum 75 Tahun Paroki Santo Yohanes Pemandi Waghete, Dekenat Tigi, Keuskupan Timika pada Senin, (24/6/2024).
“Hari ini kita pesta Yubelium 75 tahun atas usaha, keringat dan jeripaya dari pendahulu kita. Maka, ada dua hal yang harus kita lakukan supaya nama kita disebut dalam perayaan 100 tahun nantinya yakni pembinaan iman dan pembangunan sumber daya manusia (SDM),” ujar Administrator Keuskupan Timika, Pastor Marthin Kuayo, Pr dalam sambutannya.
Kuayo mengatakan, pembinaan iman yang dimaksud yakni para pastor, biarawan-biarawati dan para katekis memperjuangkan iman umat Katolik.
“Orang yang beriman akan menghindari kejahatan. Orang beriman berarti beriman kepada Allah Tri Tunggal maka dalam hidupnya ia akan menghindari penyakit sosial seperti mabuk-mabukan, mencuri, hawa nafsu dan lain-lain,” katanya.
Sebab, bagi dia, suatu bangsa akan disebut maju apabila sistem pendidikannya ditata dengan baik.
“Dulu misionaris datang bukan hanya bawa pembinaan iman tapi juga bawa pendidikan. Maka, tugas kita juga melakukan pembinaan iman sekaligus menata pendidikan agar sumber daya manusia kita semakin baik,” katanya.
Dulu, lanjut dia, suku Mee menjadi guru di mana-mana hingga di Negeri Aplim Apom (Oksibil) , untuk itu diminta sekarang benahi pendidikan dan ciptakan SDM yang unggul.
Kuayo juga mengimbau kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan sekolah-sekolah yang dikelola yayasan pendidikan dan pengajaran Katolik (YPPK) agar menjadi sekolah percontohan.
“Ini masuk Pilkada-Pilkada. Umat tolong sampaikan kepada Bupati berikut, tolong berikan perhatian khusus terhadap pendidikan karena pendidikan menjadi tolak ukur majunya suatu bangsa,” kata Kuayo.
Pokoknya, kata dia, jika nanti Paroki St. Yohanes Pemandi Waghete menjadi 100 tahun akan berpesta karena banyak hasilkan biarawan-biarawati dan pemimpin-pemimpin dari Katolik. (*)