Penangkapan Aktivis KNBP di Maybrat, Jangan Bermimpi Mengindonesiakan Orang Papua

Nabire, (WAGADEI) – Tim gabungan TNI dan Polri menangkap 19 aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di distrik Bamus Bama, kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, Jumat, (9/6/2023) kemarin.

Aparat gabungan menggerebek sekretariat KNPB Maybrat dan menangkap anggota dan simpatisan KNPB ketika melakukan pelantikan pengurus baru KNPB Tambrauw berlangsung dan berhasil menangkap 19 anggota KNPB dan arahkan ke Polsek Moraid untuk diperiksa disana selama 24 jam.

Sekretaris PRD Meepago, Lukas Yobee yang saat itu dapat tangkap juga di Maybat, Papua, Mingu, (11/6/2023) menceritakan 16 orang lainya dipanggil dan duduk luar halaman Polsek Moraid. Di situ ada satu pondok kecil dan dibawah dalam tekanan militer kolonial Indonesia. Pondok tersebut, penuhi anggota dari Kapolres dan Dandim Tambrauw.

“Lalu mereka menyuruh tanda tangan pertanyaan sikap tidak akan terulang lagi dan suruh mencium bendera merah putih secara paksa,” kata Yobee.

Karena itu, lanjut dia, KNPB mengklarifikasi dan sampaikan kepada Kapolres Kabupaten Tambrauw dan Dandim Kabupaten Tambrauw bahwa jangan bermimpi akan mengindonesiakan orang Papua di Tambrauw ini hanya sebuah mimpi siang bolong,” kata Yobee yang juga Sekjen PRD Meepago yang hadir dalam kegiatan pelantikan pengurus baru.

“KNPB sudah ada dan akan menyala di kabupaten Tambrauw. Kami suda punya satu perlawanan di kabupaten Tambrauw, yaitu Sektor Tambrauw, Wilayah Maybrat,” ujarnya.

Juru bicara (Jubir) KNPB, Ones Suhuniap menyatakan, KNPB tidak akan pernah tobat selama akar persoalan Papua melahirkan konflik dan mengorbankan kemanusiaan di Papua belum diselesaikan secara bermartabat.

“Polisi Indonesia segera bebaskan aktivis yang sedang ditahan di Tambraw. Kami (KNPB) tetap akan lawan terus sampai titik darah penghabisan dan Papua Merdeka,” ujarnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan