Jayapura, WAGADEI – Ketua DPRD Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, Petrus Badokapa meminta kepada panitia pemilihan (panpil) Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Tengah tingkat kabupaten Deiyai harus bekerja dengan jujur yang mengacu pada mekanisme yang tertuang di dalam peraturan gubernur (Pergub) tentang pemilihan MRP tersebut.
“Saya mohon dengan hormat kepada panitia pemilihan MRP Papua Tengah majelis rakyat Papua Tengah dari kabupeten Deiyai harus jalankan sesuai makanisme dan prosedur yang ada. Jangan keluar dari mekanisme yang ada, tapi tetap mengacu pada aturan,” kata Ketua DPRD Deiyai, Petrus Badokapa kepada wagadei.id pada Senin, (22/5/2023).
Hal itu dikatakan terutama dalam perekrutan perwakilan adat hanya satu kursi dan perempuan juga hanya satu kursi, sebab Deiyai hanya mendapatkan kuoat yang sangat kecil sehingga diharapkan semua pihak tak boleh saling menyebarkan informasi bohong yang ujungnya mengakibatkan kericuhan antara sesama anak negeri Deiyai.
“Sudah menetapkan 5 besar tingkat kabuoaten. Karena itu jangan ditambah dan kurang, apa lagi dengar pemaksaan orang lain minta ditambahkan, itu tidak boleh dengar. Sebagai ketua DPRD, saya harap pihak lain tidak boleh intervensi, kita di Deiyai hanya dua kursi, unsur adat satu dan unsur perempuan satu,” katanya tegas.
Ia meminta semua pihak secara bersama ikuti dan mendukung semua tahapan yang berjalan tanpa mengembangkan berita-berita yang tidak benar di sosial media.
“Saya harap kali ini tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun. Biarkan diantara delapan orang yang lolos verifikasi, dua orang bisa terpilih menjadi anggota MRP dari kabupaten Deiyai,” kata dia.
Ia menamabahkan, panpil jangan terpengaruh dengan tekanan dari pihak manapun yang akan menguji kejujuran dalam menentukan dua orang yang akan duduk di MRP mewakili adat dan perempuan dari Deiyai. (*)