5 Warga Sipil Lanny Jaya Yang Ditahan TNI Telah Kembalikan Kepada Keluarga

Wamena, WAGADEI – Lima orang warga sipil asal Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan yang bawa ke Timika oleh aparat kemanan atau TNI – Polri akhirnya telah dikembalikan kepada keluarga dalam keadaan tidak sehat.

Ingipilik Kogoya, ketua IPMN mengatakan kelimanya ditangkap pada tanggal 8 April 2023 di daerah Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya. Kemudian satu atas nama Uty Unue meninggal dunia.

“Dari 6 orang yang ditagkap hanya Uty Unue usia 17 tahun meningal dunia dan kirim melalui bandara udara Tiom jadi jasad sudah makamkan oleh para gembala gereja bersama Polres Lanny Jaya di ujung jalan baru Kuyawage,” katanya dalam jumpa pers di Wamena, Senin,(24/4/2023).

Lima orang ditahan di Timika telah pulangkan kepada keluarga, tiga orang sudah bersama keluarga di Kuyawage, dua orang sudah tiba di Wamena. “Tapi sakit akibat pukulan TNI dan Polri,” katanya.

Karena itu atas nama tim pencari kebenaran sampaikan terimakasih kepada Tuhan sebagai pemilik hidup manusia, pemerintah kabupaten Nduga, Lanny Jaya, pihak Gereja, mahasiswa, para media telah bekerja sama menyuarahkan sehingga lima orang dipungkan dalam keadaan hidup.

“Untuk kedepan, daerah Kuyawage adalah titik sentral dari tiga kabupaten Lanny Jaya, Nduga dan Puncak Papua untuk warga sipil mencari bahan makan sembako kemudian balik ke rumah. Karena itu di jalan, di gereja, di rumah itu warga sipil bukan anggota Egianus Kogoya,” katanya.

Dalam misi pencarian Pilot Berkebangsaan Selandia baru TNI/Polri diminta tidak interogasi warga sipil berlebihan hingga melakukan pemukulan dan penyiksaan.

“TNI di sana sebagai orang baru, tidak pas kalo tanya indetitas dan berbagai macam, mereka itu orang asli disana yang mendiami daerah itu, TNI lakukan seperti itu kecuali sedang mengunakan senjata itu baru benar,” katanya tegas.

Ia minta setelah kejadian ini, tidak boleh lagi terulang tembak dan siksa warga sipil sudah.

“Kalau mau kejar pilot dan Egianus, silahkan cari mereka. Jangan sasaranya ke rakyat sipil, di sana Kuyawage tempatnya rakyat sipil bukan ditempati Pilot Philip Martens dan TPN-PB bukan di sana,” ujarnya tegas.

Ia menegaskan agar tidak terulang dengan kejadian serupa terhadap waga sipil kami tim pencari kebenaran sudah sampaikan pernyataan sikap secara tertulis kepada Pemda Lanny Jaya, Polres Lanny Jaya, Polres Nduga dan Pemda Nduga.

Raga Kogoya, salah satu tokoh perempuan Lapago, mengatakan dari enam orang yang ditangakap semua masih dibawah umur.

“Semua ini dalam usia produktif masi anak-anak usia 15-25 tapi TNI dirubah nama dan umur 30-35 ini kami sebagai keluarga sangat kesal dengan perbuatan ini,” kata Raga.

Selain itu ada satu warga sipil atas nama Demina Karungu (17) ditembak pada 4 April 23 di Kuyawage masih dalam kondisi kritis.

“Peluru masih dalam tubuh. Pemerintah harus kerja sama untuk selamatkan warga sipil di Kuyawage,” katanya.

Selain itu, tim medis sangat diperlukan bagi korban warga sipil. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *