Jayapura, (WAGADEI) – Mantan Kepala Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK) Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Yoyakim Mujizau meminta agar mahasiswa jangan ada yang bergabung dan mendukung calon pasangan bupati atau gubernur, jangan coba coba lagi bergabung berpolitik, caleg, Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD).
“Bulan Februari tahun 2024 itu, pemilihan presiden (pilpees pileg), bulan 11 itu pemilihan bupati, walikota dan gubernur. Untuk itu, saya sebagai senior dari mahasiswa Intan Jaya yang lagi kuliah, jangan ikut berkontaminasi dengan politik. Saya minta dengan tegas fokus kuliah, fokus sekolah,” kata Yoyakim Mujizau.
Hal ini dikatakan Yoyakim Mujizau usai membuka kegiatan musyawara besar (mubes) Ikatan pelajar mahasiswa intan jaya (IPMI-J) yang digelar di asrama Yahukimo yang berlokasi di Perumnas III Waena, Kota Jayapura, Sabtu, (25/3/2023).
Ia menyebutkan alasan kenapa dirinya melarang mahasiswa berpolitik, karena mahasiswa punya waktu panjang, jika mahasiswa salah mendukung calon akan terancam beasiswa pendidikan.
“Adik-adik mahasiswa punya waktu masih panjang. Kalau mahasiswa ikut terkontaminasi, salah mendukung calon akan terancam beasiswa pendidikan. Orang yang berjiwa kader dia akan berpikir netral, walaupun tak didukung mahasiswa,” kata dia.
Namun kalau pimpinan yang akan terpilih jadi pimpinan daerah dan pikiran yang tak sejalan, tidak akan perhatian mahasiswa, mahasiswa lebih baik tak ikut politik, jangan sampai satu yang salah semua mahasiwa jadi korban, karena satu mahasiswa yang buat semua mahasiswa akan kena.
“Jadi ingat jangan sampai kita kena dan kita korban dari Politik,” katanya.
Mujizau yang juga sekertaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) ini mengingatkan agar mahasiswa yang belum selesai pendidikan nya jangan ada yang coba DPRD, ingat sayangi orangtua jangan sampai kita rugi.
“Saya ingatkan, terutama mahasiswa yang punya niat untuk caleg (DPRD) jangan putuskan kuliah lalu daftar Caleg. Tidak jadi DPRD, kuliah putus itu rugi dua kali lipat, kalau tidak dapat DPRD dan putus kuliah, kita harus tunggu tahun depan, untuk lanjutkan kuiah, itu artinya mahasiswa tidak sayang orang tua, saya pesan mahasiswa harus sayangi orang tua,” tuturnya. (*)