Jayapura, (WAGADEI) – Wahana Lingkungan hidup (WALHI) Papua menggelar pelatihan untuk CSO dan media di Papua yang dilaksanakan di hotel Hom Horison Tanah Hitam Abepura, Kota Jayapura selama dua hari, Rabu – Kamis, (8-9/3/0223).
Mengolah data temuan lapangan dan menyajikan kepada khalayak ramai sehingga menarik dan liputan lapangan bersama jurnalis.
Direktur Eksekutif Daerah Walhi Papua Maikel Primus Peuki mengatakan, kegiatan tersebut merupakan tindaklanjut dari hasil temuan yang dilakukan pihaknya pada tahun 2022 lalu untuk mengetahui publik.
“Kegiatan ini sebenarnya tindaklanjut dari Kegiatan yang kami gelar tahun lalu. Kegiatan ini juga kami ajak juga teman-teman media untuk melakukan investigasi versi media dan CSO supaya itu dapat dipublikasihkan. Itu agar dapat diketahui oleh semua pihak seperti kondisi lingkungan yang terjadi di Papua. Karena di Papua hutan kami sedang berkurang akibat dari deporestasi dari perusahaan perusahaan,” kata Peuki.
Piihaknya telah menemukan kerusakan hutan di tanah Papua sehingga bakal dipublikasikan dengan pelatihan tersebut.
“Tahun lalu ada temuan, juga ada perusahaan di Papua yang mengancam masyarakat adat dan ada penolakan dari masyarakat dari temuan ini dan berita versi media nantinya agar dapat membantu,” katanya.
Rekomendasi dalam menyusun rencana pembangunan daerah merupakan solusi melindungi ruang kelola milik masyarakat. “Itu masyarakat akan melindungi hutan dengan tidak ada ketakutan,” ucapnya.
“Hutan di tanah Papua banyak mengalami kerusakan akibat gencarnya ekspansi perkebunan sawit, pertambangan dan proyek industri ekstraktif serta kegiatan investor lainnya yang izinnya dikeluarkan pemerintah pusat,” katanya.
Untuk itu, lanjut dia, Walhi Papua mendesak pemerintah daerah di tanah Papua untuk berkomitmen melindungi hutan dan lingkungan hidup. “Terutama untuk eksistensi masyarakat adat,” katanya. (*)