Nabire, WAGADEI – Forum Papua Tengah Terang atau FPT2 menggelar Rapat Kerja Wilayah atau Rakerwil pertama di Jayanti, Nabire, Provinsi Papua Tengah. Kegiatan ini dihadiri oleh pembina serta jajaran pengurus FPT2.
Dengan mengusung tema “Pemuda Bergerak, Masyarakat Senyum, Papua Tengah Jaya”, forum ini menjadi momentum konsolidasi awal seluruh elemen pemuda, yang tergabung dalam FPT2 untuk menyusun arah gerak organisasi selama tiga tahun ke depan.
Ketua Umum FPT2, Alexander Gobai dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran pemuda sebagai motor penggerak pembangunan sosial di Papua Tengah.
Ia mengingatkan agar dinamika yang terjadi selama forum berlangsung, tetap dalam koridor demokratis dan musyawarah yang sehat.
“Apa yang kita putuskan di meja sidang ini bisa menjadi dasar kebijakan dan arah gerak organisasi. Oleh karena itu, setiap masalah harus dibicarakan dan diselesaikan dalam forum resmi,” kata Gobai.
Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan perempuan, dalam forum-forum strategis pembangunan daerah.
Menurutnya, pandangan perempuan wajib didengar sebagai bagian dari keadilan representatif di wilayah “Gajah Tiga Antara”.
Sementara itu, Sekretaris Umum FPT2, Rudi Mom menyampaikan bahwa rapat kerja ini merupakan langkah awal, untuk menyusun program-program kerja berdasarkan tujuh departemen yang ada di FPT2.
“Pada kesempatan ini, tanggal 7 Juni 2025, Forum Papua Tengah Terang menggelar rapat kerja pertama. Dari tujuh departemen yang ada, mereka menyusun ulang program kerja ke depan. Untuk prioritas ke depan, program satu tahun ini akan menjadi fokus utama,” kata Rudi Mom.
Ia menambahkan bahwa hasil dari raker ini akan mendukung program kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, dan akan disinergikan ke setiap kabupaten.
“Program-program yang sudah tersusun akan disampaikan ke kabupaten, dan teman-teman pengurus tingkat kabupaten akan menerjemahkannya serta menyesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing. Ke depan, pengurus tingkat provinsi dan kabupaten akan bekerja sama untuk membangun kabupaten yang lebih baik,” katanya.
Forum ini juga menghasilkan sejumlah rekomendasi dan program kerja yang akan dirumuskan dan dikompilasi hingga hari Rabu.
Hasil tersebut akan didistribusikan ke seluruh kabupaten melalui media internal agar dapat segera dijalankan.
Rapat kerja wilayah ini diharapkan menjadi tonggak awal gerakan kolaboratif antara pemuda, pemerintah, dan masyarakat Papua Tengah, menuju kemajuan yang nyata dan inklusif. (*)