Wamena, WAGADEI – Pemprov atau Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan memberikan bantuan sebanyak Rp 15 miliar, untuk pembangunan gereja dan gedung serbaguna Gereja Baptis Wamena.
Bantuan tersebut langsung diserahkan kepada panitia usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja tersebut di halaman Gereja Baptis Bahtera Wamena, Kamis (1/5/2025).
Gubernur Papua Pegunungan Jhon Tabo mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk ucapan syukur pihaknya sebagai orang-orang yang “dilahirkan” dari Injil.
“Jangan lihat dari isinya atau nilai, tapi ini sebagai bentuk iman untuk mendukung pelayanan Tuhan. Juga sebagai ucapan syukur kami kepada gereja,” kata Jhon Tabo dalam sambutannya.
Jhon Tabo mengharapkan agar bantuan tersebut dapat digunakan dengan baik hingga pembangunan selesai.
Peresmian banguan tersebut akan dilakukan saat kongres ke-20 PGBWP (Persatuan Gereja Baptis West Papua) tahun 2027.
Tabo juga meminta dalam kongres gereja harus bersatu.
“Saya mau peresmian gedung ini tahun 2027 dalam kongres dan kongres bersatu di tempat ini. Jangan lagi ada perpecahan, jangan lagi ada dua kubu sinode,” katanya.
“Kita juga akan melihat denominasi yang lain lagi, bukan hanya baptis, tapi ini sebagai bentuk persembahan kami terlebih dahulu kasih kepada gereja Baptis,” lanjutnya.
Ia juga menekankan agar persembahan kepada gereja harus diutamakan.
Bupati Jayawijaya Athenius Murip mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya akan membantu 100 sak semen dan bantuan lainnya menyusul tahun 2026.
“Saya tidak bicara banyak, saat ini kami hanya bisa membantu 100 sak semen dan bantuan lainnya kita lihat anggaran 2026 nanti,” katanya.
Sementara itu, Bupati Lanny Jaya Aletinus Yigibalom memberi apresiasi yang luar biasa terhadap umat Tuhan yang setia melayani Tuhan.
“Kami pemerintah hanya menambahkan kekurangan karena jemaat sudah memulai. Kami hanya melengkapi tapi luar biasanya dengan kemandirian jemaat sudah memulai,” katanya.
Sementara itu, Presiden Baptis West Papua Dr. Socratez Sofyan Yoman mengatakan, ini merupakan sejarah dalam kepemimpinannya, karena banyak pejabat yang membantu.
“Tuhan tidak buta dan tidak tuli, ini adalah waktu Tuhan bagi umat Baptis,” katanya. (*)