Nabire, WAGADEI – Gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki Nawipa menegaskan pimpinan daerah di Papua Tengah memiliki tantangan dan peluang yang unik. Pasalnya keberagaman budaya, geografis, serta kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dalam sambutannya ketika melantik Bupati Puncak Elvis Tabuni dan Naftali Akawal dan juga Bupati Mimika Johannes Rettop dan Emanuel Kemong, Gubernru Papua Tengah menekankan sembila hal penting yang harus diperhatikan Bupati dan Wakil Bupati Puncak dan Mimika, serta enam bupati lainnya di Papua Tengah.
“Pertama, Penghormatan terhadap Kearifan Lokal: Dalam setiap kebijakan, hormati adat istiadat dan nilai-nilai masyarakat setempat. Libatkan tokoh adat dan pemuka masyarakat dalam proses pengambilan keputusan,” kata Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa pada hari Selasa, (25/3/2025) di Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah yang berlokasi di Bandara Lama Nabire.
Kedua terkait Peningkatan Kualitas Pendidikan. Prioritaskan pembangunan sekolah, program pendidikan, dan pelatihan keterampilan, terutama di daerah terpencil, agar generasi muda Papua memiliki akses pendidikan yang lebih baik.

“Di Puncak kalau ada konflik perlu koordinasi. Masa depan anak-anak tidak boleh jadi korban hanya karena kepentingan makan dan minum. Kita harus buat yang terbaik baik bagi negeri ini,” ujar mantan Bupati Paniai ini.
Ketiga, Pembangunan Infrastruktur Dasar. Fokus pada pembangunan jalan, jembatan, fasilitas kesehatan, dan sarana komunikasi untuk meningkatkan konektivitas dan kesejahteraan masyarakat.
“Khusus untuk Puncak, saya lihat jalan di Ilaga diaspal belum sampai di kantor. Listrik juga belum ada, saya sudah pernah ke sana. Puskesmas juga tidak jalan 24 jam, jam 5 sudah tutup. Pak Elvis, Tuhan mau bapa terpilih untuk mengubah negeri di atas awan supaya menjadi negeri yang cerah esok hari,” kata Meki.
Keempat, Pemberdayaan Ekonomi. Pemda harus mendukung usaha lokal, seperti pertanian, perikanan, dan kerajinan tangan, agar masyarakat lebih mandiri secara ekonomi.
“Pak John, masyarakat Amungme dan Kamoro masih menanti. Saya melihat masyarakat masih antri di Kantor Pos terima Rp 200 ribu sebulan. Hari ini Tuhan pilih walaupun tantangan besar, Tuhan mau Bapak mengubah, melanjutkan apa yang sudah dilakukan untuk sejahteraka masyarakat,” pesannya.
Kelima, Peningkatan Layanan Kesehatan. Pastikan fasilitas kesehatan tersedia di setiap wilayah, dengan tenaga medis yang cukup dan berkualitas. “Kita sudah bicara kolobarosi Papua Tengah dan Pemda Mimika akan menjadi leading sector untuk tolong saudara kita di gunung,” kata Meki.
Keenam, Keberlanjutan dan Pelestarian Alam. Tetap menjaga keanekaragaman hayati Papua dengan menerapkan kebijakan pembangunan yang ramah lingkungan. Ketujuh, Transparansi dan Akuntabilitas Pastikan setiap kebijakan dan pengelolaan anggaran daerah dilakukan dengan transparan untuk membangun kepercayaan masyarakat.
“Kita punya uang banyak juga kita tidak bisa buat apa-apa. No Corruption. Hitam-hitam, putih-putih. Uang banyak juga susah, uang tidak banyak juga susah. Tetapi apa yang ada pada kita, itu yang kita jadikan untuk membangun masyaakat. Jangan pernah bermimpi menjadi orang kaya karena kita bukan keturunan orang kaya,” kata Meki.
Kedelapan, Penanganan Konflik Secara Bijak. Gunakan pendekatan dialog dan damai untuk menyelesaikan konflik, serta menjaga stabilitas keamanan di daerah. Kesembilan, Komitmen terhadap Otonomi Khusus. Manfaatkan dana Otonomi Khusus untuk program-program yang langsung berdampak pada kesejahteraan Orang Asli Papua.
“Semoga nasihat ini dapat menjadi panduan dalam memajukan Papua secara berkelanjutan dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Kepemimpinan itu tak ada yang kekal. Hari ini kita punya, lusa orang lain punya. Jadi gunakan hari ini yang kita punya untuk tolong rakyat kita,” kata mantan pilot ini. (*)