Gubernur Meki Nawipa lantik bupati Mimika dan Puncak

Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, melantik Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak, serta Bupati dan Wakil Bupati Mimika periode 2025–2030 di Nabire
Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, melantik Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak, serta Bupati dan Wakil Bupati Mimika periode 2025–2030. - Wagadei/Elias Douw

Nabire, WAGADEI – Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa, melantik Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak, serta Bupati dan Wakil Bupati Mimika periode 2025–2030.

Pelantikan tersebut digelar di aula kantor gubernur sementara Bandara Lama Douw Aturure Nabire, Distrik Nabire, Papua Tengah, Selasa (25/3/2025).

Bacaan Lainnya

Pelantikan tersebut dilaksanakan untuk menindaklanjuti Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 100.2.1.3-1997 Tahun 2025 Tentang Perubahan kedua atas Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.3-221 Tahun 2025 Tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Daerah Wakil Daerah pada Kabupaten/kota Hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024 Masa Jabatan Tahun 2025–2030.

Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa, dalam sambutannya mengatakan, dirinya percaya bahwa Bupati Puncak dan Wakil Bupati Puncak, serta Bupati dan Wakil Bupati Mimika, dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. - Wagadei/Elias Douw
Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa, dalam sambutannya mengatakan, dirinya percaya bahwa Bupati Puncak dan Wakil Bupati Puncak, serta Bupati dan Wakil Bupati Mimika, dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. – Wagadei/Elias Douw

Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa, dalam sambutannya mengatakan, dirinya percaya bahwa Bupati Puncak dan Wakil Bupati Puncak, serta Bupati dan Wakil Bupati Mimika, dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

“Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Mimika dan Puncak  Provinsi Papua Tengah, merupakan momentum pengesahan saudara-saudara sebagai pemimpin daerah, yang telah meraih kemenangan dari suara rakyat,” kata Nawipa.

Maka, lanjut Nawipa, hal ini merupakan tanda atas adanya kepastian politik di daerah, setelah ditetapkan bupati dan wakil bupati definitif.

“Selanjutnya rakyat menunggu darmabakti saudara sekalian, mengutip sambutan Bapak Presiden RI Prabowo Subianto pada pelantikan kepala daerah secara serentak
20 Februari 2025 lalu, saudara dipilih, saudara adalah pelayan rakyat, saudara adalah abdi rakyat, saudara harus membela kepentingan rakyat, saudara harus menjaga kepentingan rakyat. Kita saudara harus berjuang untuk perbaiki hidup mereka. Itu adalah tugas kita,” kata Nawipa.

Ia berpesan kepada bupati dan wakil bupati yang baru dilantik, agar meningkatkan disiplin ASN, karena ASN adalah pelayan, untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Kurangi kegiatan-kegiatan perjalanan dinas dan rapat di luar kota yang tidak perlu,” ujarnya.

“Kepada saudara Nenu Tabuni S.Sos Penjabat Bupati Puncak Masa Jabatan 2024–2025 dan Saudara Yonatan Deme Tandilengti S.A.M.H. Penjabat Bupati Mimika kami ucapkan terima kasih atas pengabdian saudara-saudara, sehingga Kabupaten Puncak dan Mimika aman selama kepemimpinan saudara,” katanya.

Gubernur Nawipa berterima kasih dan mengucapkan selamat bertugas kepada Elvis Tabuni dan Naftali Akawal, serta Johannes Retop dan Emanuel Kemong. - Wagadei/Elias Douw
Gubernur Nawipa berterima kasih dan mengucapkan selamat bertugas kepada Elvis Tabuni dan Naftali Akawal, serta Johannes Retop dan Emanuel Kemong. – Wagadei/Elias Douw

Nawipa juga berterima kasih dan mengucapkan selamat bertugas kepada Elvis Tabuni dan Naftali Akawal, serta Johannes Retop dan Emanuel Kemong.

“Saya percaya di atas pundak saudara-saudara, masyarakat akan semakin maju dan sejahtera. Pertama kepada Pak Bupati berdua dan Wakil Bupati perlu adanya penghormatan terhadap kearifan lokal,” kata Nawipa.

Dia mengatakan, kalau ada konflik di Kabupaten Puncak, maka harus saling berkoordinasi, agar bisa diselesaikan, sehingga tidak mengorbankan anak-anak.

“Kita harus buat yang terbaik di negeri ini. Orang semua di Papua ini sedang melihat Papua Tengah mau kemana? Kalau bapak-bapak sekalian tidak bekerja, maksimal sayang 5 tahun untuk hanya 5 malam kita tidak akan dikenang oleh siapapun,” katanya.

Dia melanjutkan,
pembangunan infrastruktur dasar itu penting. Di Ilaga misalnya, jalan belum beraspal sampai di kantor.

“Saya sudah ke sana (Ilaga), listrik juga tidak ada. Apalagi itu puskesmas, juga tidak jalan, jam 5 sudah tutup,” katanya.

Nawipa mengatakan, perlu ada pemberdayaan ekonomi, dengan meningkatkan usaha-usaha masyarakat lokal, dan meningkatkan pelayanan kesehatan.

“Kita sudah bicara bagaimana kita kolaborasi, Papua Tengah, Pemda Provinsi, Pemda Timika akan menjadi leading sektor untuk tolong. Kita di gunung ini, kita kolaborasi,” katanya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan