Program makan bergizi gratis masih belum memenuhi standar kebutuhan gizi nasional

Siswa menunjukkan menu makanan bergizi pada hari ketiga pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 1 Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu, (8/1/2025) - Foto ANTARA


Jakarta, WAGADEI –
Program anyar Presiden Prabowo Subianto berupa Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah diluncurkan sejak Senin, (6/1/2025) dan menyasar sekitar 600.000 anak sekolah di 26 provinsi di Indonesia.

Beberapa sekolah di daeeah yang sudah menerapkan makan bergizi secara gratis itu terlambat, bahkan terjadi sampai dua jam menerima makanan bergizi gratis.

Pengamat kesehatan dari lembaga kajian Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (Cisdi), Diah Saminarsih, berkata persoalan-persoalan itu sangat krusial yang harusnya segera dievaluasi dan diperbaiki pemerintah sesegera mungkin.

“Sebab jika terlambat, bahan makanan dan anggaran yang digelontorkan akan terbuang sia-sia,” Diah Saminarsih, (6/1/2025) dibalik selularnya.

Menanggapi hal itu, juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Prita Laura, menyebut makan bergizi gratis sudah sesuai yang diinginkan pemerintah kendati diakuinya masih banyak perbaikan.

Adapun terkait standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) dalam makan bergizi gratis, klaimnya, juga sudah dipikirkan dengan melibatkan ahli gizi di tiap-tiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur.
Kendati demikian, dia meminta publik agar terus mendukung program ini.

“Program ini sangat kompleks, temuan-temuan di lapangan sangat baik untuk diperbaiki dalam bentuk SOP. Namun program ini jangan dibunuh, jangan dimatikan, mari improve sama-sama,” ujar Prita Laura.

Tapi menurut Adita Irawati selaku juru bicara Istana Kepresidenan, daerah penerima makan bergizi gratis ini khusus untuk wilayah perkotaan dan kabupaten yang sudah pernah menjalankan uji coba beberapa bulan terakhir.

Untuk mendukung proyek skala besar ini, pemerintah menyiapkan setidaknya 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang juga tersebar di puluhan provinsi tersebut.

Ratusan SPPG itu kemudian disulap menjadi dapur umum untuk memasak makanan bergizi gratis.

Dari enam jenis sajian menu MBG, hanya satu yang sesuai standar

Seorang pemeriksa gizi, Muhammad Shidqi, mengamati beberapa jenis sajian menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diunggah warganet di media sosial X dan Facebook.

Dari enam jenis sajian menu yang diamatinya, hanya satu yang menurutnya telah memenuhi standar Angka Kecukupan Gizi berdasarkan Permenkes nomor 28 tahun 2019.

Di beleid itu disebutkan takaran isi piring anak usia Sekolah Dasar harus terpenuhi antara 500-700 kalori dan terkandung unsur karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak, dan buah dalam sekali makan.

Salah satu sajian menu yang dianggapnya memenuhi standar Angka Kecukupan Gizi ketika melihat makan bergizi gratis di salah satu sekolah di Lombok Tengah. Makanan itu terdiri dari nasi, telur dadar, sayur tahu tumis, dan susu coklat.

Perkiraan kasarnya, satu buah pisang memiliki 50 gram, setangkup nasi 200 gram, satu telur dadar 55 gram, dua sendok tahu tumis 30 gram, dan susu coklat 115 miligram.

Jika dijumlahkan, maka total ada 645 kalori, 17 gram protein.
Ahli gizi inilah yang bekerja memastikan menu setiap hari sesuai standar AKG dan mengawasi bahan makanan, proses memasak, sampai penyajian di tiap-tiap piring.

“Meskipun memang saya menemukan ada kasus di sekolah di Ciracas, sayurnya asem. Setelah saya amati, ternyata masalahnya pada plating [penyajiannya],” katanya.

“Ketika sayur masih panas langsung ditaruh di wadah dan ditutup, itu kan bisa bikin asem. Ini jadi pembelajaran karena memasak berkejaran dengan waktu,” ujarnya.

Semua permasalahan itu, ujar Prita, sudah dicacat oleh pemerintah dan akan menjadi pembelajaran dan dilakukan perbaikan.

Kendati dia meminta publik agar terus mendukung program ini. “Program ini sangat kompleks, temuan-temuan di lapangan sangat baik untuk diperbaiki dalam bentuk SOP. Namun program ini jangan dibunuh, jangan dimatikan, mari improve sama-sama,” katanya. (*/BBC News Indonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan