Jayapura, WAGADEI – Pasca Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lanny Jaya melaksanakan rekapitulasi suara pemilihan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan pada hari Rabu, (11/12/2024) di gedung Nawi Abua Nirimok, Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, salah satu pihak dari pasangan calon yang tidak terima atas putusan sidang pleno tersebut menggerakkan massa pendukung melakukan aksi serang kepada pihak pasangan calon lainnya.
Dari pernyataan yang dikeluarkan oleh Badan Pengurus Pusat dan 10 Dewan Pengurus Korwil serta seluruh anggota (HIPMA-Lani) Kabupaten Lanny Jaya Se Jawa dan Bali Korwil Bali menyebutkan, saling serang yang tak terhindarkan berdampak korban masyarakat.
“Masa yang saling serang dengan menggunakan panah serta alat tajam dan juga membakar rumah-rumah, fasilitas publik dan harta benda serta hewan ternak masyarakat. Situasi saling serang yang terus berlanjut sampai saat ini tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah korban jiwa dan harta benda lainnya,” kata Mofris Yigibalom, Sekjen-HIPMA-Lani Se-Jawa dan Bali kepada wagadei.id melalui keterangannya, Jumat, (13/12/2024).
Sehingga pihaknya sebagai mahasiswa Lanny Jaya se Jawa dan Bali yang saat ini menempuh pendidikan jauh dari orang tua merasa gelisah dan ketakutan, sebab akibatnya para generasi penerus masa depan Lanny Jaya ini tidak tenang dalam perkuliahan.
“Dan dengan kecemasan serta kegelisahan hati yang mendalam akan kondisi orang tua kami di lanny jaya, kami memohon tegas kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab agar persoalan ini segera diselesaikan secepatnya,” katanya.
Untuk itu pihaknya menuntut kepada Pj Bupati Lanny Jaya Alpinus Yigibalom segera mengambil langkah mediasi antar pihak-pihak yang berkonflik sebagai wilayah kekuasaannya di kabupaten Lanny Jaya.
“Keamanan Kepolisian daerah Lanny Jaya segera mengambil langkah pengamanan. Stop membiarkan pertumpahan darah terus terjadi,” katanya.
Roni Kogoya, Ketua-Hipma-Lani Korwil Bali menegaskan kepada ketiga pasangan calon nomor 1 Yemis Kogoya dan Tanus Kogoya, nomor 2 Eletinus Yigibalom dan Fredi Ginia Tabuni dan nomor 3 Tan Wanimbo dan Wundien Yikwa segera menarik masa dan melakukan penyelesaian masalah dengan dialog secara damai.
Menurut dia, tokoh gereja serta tokoh-tokoh masyarakat adat di lanny Jaya segera mengambil sikap guna adanya proses penyelesaian secara damai.
“Kami juga meminta kepada masyarakat lanny Jaya yang berada di luar kabupaten Lanny Jaya untuk menahan diri dan tidak melakukan aksi saling serang di wilayah lain,” ujar Roni Kogoya.
Pihaknya juga menyampaikan kepada seluruh kalangan mahasiswa dan mahasiswi Lanny Jaya di dalam negeri maupun luar negeri untuk bersikap netral dan menyuarakan proses perdamaian atas konflik di kabupaten Lanny Jaya .
“Kami harap pernyataan ini harus ditindak lanjuti oleh seluruh pihak yang berkepentingan guna adanya proses penyelesaian perdamaian secepatnya,” kata dia. (*)