Jaga Pilot Philip dengan baik dan kembalikan tanpa gangguan apapun

Panglima WPA apresiasi Egianus Kogoya

Jayapura, WAGADEI – Panglima West Papua Army (WPA) Damianus Magai Yogi memberikan hormat yang setinggi-tingginya kepada saudaranya Egianus Kogoya selaku panglima TPNPB OPM wilayah Ndugama Darakma atas keberhasilannya menjaga dan merawat si eks kapten pilot pesawat Susi Air Philip Mark Merthens hingga bebaskan dalam keadaan sehat, tanpa ada gangguan apapun.

“Saya apresiasi tuan Egianus Kogoya karena telah menjaga pilot dan kembalikan tanpa gangguan apapun,” kata Panglima WPA Damianus Magai Yogi saat bicara dengan wagadei.id melalui selulernya pada hari Rabu, (2/10/2024).

Pembebasan mantan capten pilot Susi Air, Philip Mark Merthens asal Selandia Baru, bebas pada Sabtu (21/09), atau sepekan lalu setelah disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023.

Yogi yang merangkap Panglima wilayah Mee-pago Devisi II Makodam Pemka IV Paniai mengatakan, Indonesian tidak bisa mengklaim bahwa pembebasan Pilot Philips dilakukan murni oleh gabungan TNI dan Polri dari Satuan Operasi Damai Cartenz.

“Kekuatan negara Indonesia sudah patah dan lemah. Sebagai saksi hidup di rimba (hutan Nduga), Pilot Philips masih hidup. Dia yang bisa bersaksi,” ujar Yogi.

Ia menegaskan, sebagai pejuang kemerdekaan West Papua pihaknya tidak bisa meraih kemenangan politik pembebasan melalui seorang warga asal Selandia Baru.

“Karena pilot ini hanya warga sipil yang menggunakan pesawat terbang untuk melayani masyarakat di daerah terpencil,” katanya.

Ia juga menyinggung proposal pembebasan yang diajukan Sebby Sambon selaku juru bicara TPNPB OPM, kepada pemerintah Selandia Baru dan Republik Indonesia justru pemerintah tidak respon.

“Karena tuan Sebby Sambon tidak punya kapasitas, itu rendah rendah sekali. Pemerintah Selandia Baru punya berkomitmen yang kuat dengan ULMWP dalam politik diplomat,” ujarnya.

“Tuan Egianus luar biasa. Wakil Presiden ULMWP, tuan Oktovianus Mote memberi kuliah umum, serta bertemu beberapa pemimpin bangsa Mauri dan juga pimpinan partai Hijau pada hari Rabu, 11 September 2024 di rumah Parlemen Negara Selandia Baru,” katanya.

Acara tersebut disiarkan langsung oleh televisi Mauri maupun TV internet yang biasanya digunakan oleh 18 negara Pasifik Selatan.

“Semoga berita tentang penderitaan dan perjuangan rakyat tertindas di West Papua tetap menjadi topik utama dalam komunitas bangsa Mauri, maupun dalam agenda partai Hijau secara terus-menerus. Sehingga dapat menarik perhatian khusus dari pemerintah negara Selandia Baru,” ujarnya.

Sebab, setelah Wakil Presiden ULMWP berangkat di New York, pilot asal Selandia Baru bisa bebas.

“Kita jalani apapun karena pembebasan Papua banyak jalan,” ucapnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar