Medan, WAGADEI – Olahraga Nasional (PON) XXI di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara resmi ditutup, Jumat (20/09/2024) malam oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mewakili Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Stadion Utama Sumatera Utara.
Momentum itu dikabarkan Pj Gubernur Papua Tengah Dr. Ribka Haluk juga turut hadir. Sejumlah atlet dan official serta pengurus KONI Provinsi Papua Tengah memastikan hadir di acara tersebut.
Sebelum ikut acara penutupan PON XXI Jumat, (20/9/2024), Pemerintah Provinsi Papua Tengah (PTFI) yang diwakili Plt Assisten I Setda Provinsi Papua Tengah Menase Kadepa, PT Freeport Indonesia yang diwakili Claus Wamafma selaku Direktur & Executive Vice President (EVP) Sustainable Development & Community Relations PTFI didampingi oleh Vice President (VP) Government Relations PTFI, Lenny Josephina, Vice President Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati dan Superintendent Media Relations PTFI, Karel Luntungan, sekretaris umum KONI Papua Tengah Yeki Tobay, para pelatih sejumlah cabang olahraga dan atlet serta official melakukan tatap muka di Medan Kota sebagai bentuk silaturami atas hubungan yang telah terbangun selama ini.
Pada ajang PON XXI yang bukan hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga momentum untuk meningkatkan kualitas pembinaan atlet, sport tourism, dan sport industry bagi Papua Tengah ini, kontingen Papua Tengah memperoleh 16 medali diantaranya medali email emas sebanyak 4, perak 7 dan perunggu 7.
“Memang Papua Tengah tra kosong, karena kamu (pelatih dan atlet) adalah orang hebat. Sebab kamu mampu tunjukan bahwa kami Papua Tengah juga bisa bersaing dengan orang lain dari seluruh provinsi se Indonesia. Itu sangat luar biasa,” kata Plt Assisten I Setda Provinsi Papua Tengah, Menase Kadepa, Jumat, (20/9/2024).
Atas nama Pj Gubernur Papua Tengah, dr. ribka Haluk, ia menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi yang sangat tinggi kepada semua atlet, pelatih, pengurus KONI dan pihak PT Freeport Indonesia yang terlibat langsung di dalam pelaksanaan PON XXI di Aceh – Sumut ini.
“Tuhan memberikan kesehatan dan kekuatan dalam bertanding sehingga kita semua tidak dipermalukan di dalam bertanding,” ucapnya.
Walaupun umur provinsi Papua Tengah baru dua tahun, lanjuut dia, pihaknya sebagai pemerintah wajib mendukung PON sebab kehadiran daerah otonom baru (DOB) justru memberikan spirit kepada semua pihak sehingga perjuangan para atlet dalam event ini juga tidak sia-sia.
“Suka tidak suka, mau tidak mau, senang tidak senang, siap tidak siap, kita (sudah) harus tunjukkan bahwa kita Papua Tengah bisa. Kehadiran provinsi itu menunjukan bahwa semua kebutuhan sumberdaya manusia yang ada di Papua Tengah kita sudah tampil beda,” katanya.
Para atlet, kata dia, merupakan putra dan putri terbaik Provinsi Papua Tengah yang sudah berjuang, sudah berusaha jauh-jauh hari untuk memberikan yang terbaik bagi Provinsi Papua. Sudah mengorbankan waktu dan keringat dan semuanya untuk Papua Tengah.
“Pihak PT Freeport Indonesia juga tidak gampang, sudah menjadi donor paling utama dalam pelaksanaan PON XXI ini, kita tetap bergandengan tangan untuk event-event masa depan. Kami mengajak semua pihak untuk tetap mengapresiasi usaha dan perjuangan yang sudah diberikan para atlet,” katanya.
Atlet cabor Jujitsu Papua Tengah, Wahyu Resa Ardiansyah mengaku bangga bisa meraih medali perunggu pada event PON XXI ini.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyakarat Papua Tengah atas doa dan juga dukungan dari Pemprov Papua Tengah, KONI dan PTFI.
“Ini saya persembahkan untuk Papua Tengah, terima kasih banyak,” ucapnya.
Dengan pengalaman kali ini, ia berjanji pada PON XXII di NTT – NTB bakal tampil dengan harapan bisa meraih medali emas.
“Pasti saya akan bermain lagi di PON tahun 2028,” katanya.
Claus Wamafma selaku Direktur & Executive Vice President (EVP) Sustainable Development & Community Relations PTFI mengatakan, olahraga sebenarnya bukan berdiri sendiri , tim-tim atau perorangan yang menang bukan langsung bisa main tapi berproses yang cukup panjang.
“Dengan latihan dan persiapan yang cukup panjang, akhirnya anak-anak Papua Tengah bisa menjadi bagian dari prestasi di PON ini,” ujar Claus.
Olahraga bagian yang melekat dengan Freeport
“Tentunya kami (Freeport) ada di Papua Tengah, kami juga sudah beroperasi lama dan sepanjang kami beroperasi olahraga itu menjadi sesuatu yang melekat dengan PT Freeport Indonesia,” kata Claus Wamafma.
Ia bercerita kontribusi Freeport dalam pengembangan bidang olahraga di tanah Papua. Dulu waktu Persipura masih Berjaya, Freeport justru menjadi sponsor utama kurang lebih 20 tahun.
“Kami hari ini mendukung Timnas PSSI, kemari tanding melawan Arab Saudi, melawan Australia itu Freeport menjadi salah satu sponsor,” katanya.
Pihaknya juga memiliki sekolah sepak bola di Timika Bernama Papua Foodball Academy, anak-anak dari seluruh tanah Papua ditampung di sekolah tersebut guna mengembangkan bakat sebagai pesepakbola.
“Termasuk kami sponsor utama tim Papua Tengah pada PON kali ini,” kata Claus.
Atas pencapaian para atltet pada PON XXI, ia mengaku bangga telah warga Provinsi Papua Tengah atas hasil dan prestasi yang sudah diraih oleh para atlet di event nasional ini. Provinsi Ppaua Tengah adalah DOB yang baru berumur dua tahun, tapi sudah ada prestasi.
“Ada empat emas, ini catatan sejarah dari proses pembangunan provinsi Papua Tengah ini. Kita beruntung bisa punya seorang mama Gubernur yang hebat, sebab ibu ini sudah banyak cerita dnegan saya ternyata hebat sekali apa yang dia mau lakukan di Papua Tengah. Salah satu prestasi PON ini,” ujarnya.
“Ini sesuatu yang luar biasa, berprestasi di tingkat nasional. Tanding lawan Jawa Barat dan DKI Jakarta itu atlet yang setiap hari main di Asean. Jadi, atas nama Direktur dan manajemen PT Freeport Indonesia kami selamat buat para atlet yang prestasinya sudah diraih,” ungkapnya.
Menginginkan anak-anak Papua berprestasi
“PON 2028 harus jauh lebih baik, kita tetap pertahankan semangat ini. Sebab kita punya fasilitas di Papua Tengah sama dengan Jayapura. Kita tetap tekun dan rendah hati, biarlah Tuhan yang kasih tinggi,” kata Wamafma.
Dulu abad 14, menurut dia, orang asli America yang persis seperti roang Papua meruapakan budak di tanahnya sendiri, tapi lama kelamaan seluruh cabang olahraga diambil mereka menjadi atlet dan pelatih.
“Akhirmya mereka hebat-hebat. Kuncinya di mana? Bahasa Alkitab itu tekun. Jadi tidak ada prestasi yang tiba-tiba muncul, besok pagi langsung jadi juara nasional. Itu dibutuhkan pengorbanan mental, fisik, emosi, waktu, mungkin masa muda juga harus dikorban. Pengobanannya segitu, hasilnya tidak akan menyangkal pengorbanan,” ungkap Claus.
Sekretaris Umum KONI Papua Tengah, Yeki Tobai mengaku, bersyukur Freeport ada di Papua Tengah sehingga bisa berkolaborasi dalam pengembangan sumberdaya manusia di sejumlah cabang olahraga.
“Kami mau anak-anak Papua terutama Papua Tengah juga berprestasi. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada PT Freeport Indonesia, sebab kami didukung penuh oleh Freeport, ini awal yang baik untuk mempertahankan nama baik,” ungkap Tobay.
Yeki bilang, fasilitas olahraga yang sudah dibangun di Mimika semuanya level nasional namun sepenuhnya milik Pemkab Mimika. Ia harap kolaborasi Pemprov dan Freeport membangun sarana dan pra sarana di ibukota Provinsi.
“Kami mau fasilitas itu dibangun di Nabire sebagai ibukota provinsi mulai dari awal. Bahwa kerjasama antara Pemprov, Freeport dan KONI tetap bergandengan tangan,” katanya.
Atas nama KONI, Tobay menyampaikan terima kasih kepada Pj Gubernur Papua Tengah sebagai ketua umum KONI Papua Tengah. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pelatih dan atlet sebab telah Latihan mandiri hingga bisa memperoleh hasil.
“Para atlet ini luar biasa, sebab ajang bergengsi tingkat nasional ini sudah latihan yang cukup matang secara mandiri walaupun kami tidak lakukan training center (TC),” katanya.
Pencapaian Papua Tengah di PON Aceh Sumut, lanjut Tobay, menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran demi perbaikan dan kemajuan olahraga Papua Tengah di masa-masa yang akan datang.
“Terima kasih atas doa dan dukungan dari semua pihak. Semoga dukungan moril dan materiil dari berbagai pihak tetap menjadi penyemangat demi prestasi olahraga Papua Tengah yang lebih baik lagi. Salam olahraga,” ucap Yeki Tobay. (*)