Bantu ratusan buku bacaan, Yayasan HWI cinta SDM Lapago

Wamena, WAGADEI – Yayasan Hano Wene Indonesia kembali membuka perpustakaan baru dengan lebih dari 700 buku di Sekolah Kristen Baliem Terpadu (KTB) Muliama Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.

Kehadiran Hano Wene di KTB Muliama disambut baik siswa dan guru. Berbagai jenis buku yang telah didonasikan yaitu buku Gambar, buku cerita, buku warna, buku novel, buku bahasa inggris dan buku agama.

Naor Heluka, relawan Hano Wene di Wamena menyampaikan terimakasih untuk semua yang telah menyalurkan batuan buku demi pendidikan di Papua.

“Terimakasih kepada komunitas dan perorangan yang dimana telah mendonasikan buku-buku ke Hano Wene, sehingga kami bisa menerusakan buku-buku tersebut kepada kepada sekolah dan kampung di Papua yang membutuhkan,” katanya sambari menyerahkan buku donasi ke Guru dan murid Muliama, Kamis (12/10/2023).

Ia berharap agar banyak orang yang bisa donasi buku ke Hano Wene, sehingga kami bisa bantu ke sekolah dan kampung-kampung lain di pedalaman Papua.

Elius Tom Elopore, guru sekolah KBT mengucapkan banyak terimakasih kepada tim Yayasan Hano Wene Indonesia karena bisa mendapatkan buku-buku secara gratis dan sekalian membuka perpustakaan di sekolah.

Ini merupakan kunjungan pertama, buku – buku yang tersedia kurikulum lama selama ini menjarkan siswa, sehingga dengan hadirnya buku dapat membantu pihaknya.

“Ini adalah pertama kali mendapatkan bantuan buku dari pihak luar. Dari pemerintah mendapatak buku tetapi sudah beberapa tahun yang lalu, sehingga buku-buku tersebut tidak sesuai dengan kurukulim baru saat ini. Kami mengajarkan anak-anak masih mengunakan kurikulum yang lama, karena kurikum yang baru, buku-buku kami belum punya,” tuturnya.

Ia menambahkan kalau anak murid di sekolah itu berasal dari beberapa kabupaten seperti Lanny Jaya, Yahukimo, Yalimo dan Jayawijaya. Anak-anak tersebut orang tua tidak mampu, sehingga kami tampung mereka di sekolah.

“Saya dan teman-teman guru lain membantu mereka untuk makan minum sehari-hari. Guru yang mengajar di sekolah, kebanyak dari kami bukan guru PNS tetapi kami mengajar disini dengan sukarela, karena kami peduli dengan generasi, sehingga kami mangapdikan diri untuk mengajar dengan sukarela,” katanya.

Berharap kedepannya bisa mendapatkan bantuan dari bergai pihak, terurama dari pemerintah daerah.

Neas Wanimbo pendiri Yayasan Hano Wene Indonesia ikut hadir dalam kegiatan pembukaan perpustakaan dan penyerahan buku.

“Kami memberikan apresiasi kepada tim Hano Wene yang sudah bekerja keras untuk mengumpulakan buku-buku dari berbagai sumber, kami juga sangat senang karena dari pihak Sekolah Kristen Baliem Terpadu memberikan salah satu gedung kepada Hano Wene untuk menjadikan perpustakaan buku,” ucapnya.

Dirinya berharap agar terus bejalin kerjasama dengan pihak sekolah, sehingga dengan hadirnya Hano Wene bisa membangun Sumber Daya Manusia yang cemerlang bagi masa depan Papua.

Yayasan Hano Wene Indonesia berdiri pada tahun 2018. Sejak berdiri sampai saat ini membantu banyak sekolah di kampung-kampung di Papua melalui buku bacaan, buku tulis, seragam dan alat belajar lainnya. Saat ini Hano Wene telah mendistribusikan lebih dari 10000 buku di daerah pelosok Papua. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan