Nabire, (WAGADEI) – Rektor Universitas Satya Wiyata Mandala (Uswim) Nabire, Papua Tengah, Dr. Petrus Izaach Suripatty menyebut pawai bendera merah putih yang dilakukan oleh mahasiswa baru pada Sabtu, (12/8/2023) pagi merupakan bentuk kontribusi civitas akademik terhadap pemerintah Papua Tengah terlebih pemerintah kabupaten Nabire.
“Pagi ini kami pihak akademik Uswim lepas mahasiswa baru dari kampus ke pantai Nabire dengan membawa 1000 bendera merupakan bentuk solidaritas dan kontribusi guna menyambut hari kemerdekaan HUT RI ke 78 tahun,” ujar Suripatty.
Menurut rektor, selama ini pemerintah daerah tidak ada perdulikan terhadap pembangunan kampus Uswim namun pihaknya sangat mendukung semua kebijakan yang diterapkan.
“Sekalipun partisipasi Pemda tidak ada, kami lakukan gerak moral. Civitas akademik buat tadi pagi sehingga kami tanam kurang lebih seribu bendera tanam di kampus menuju pantai Nabire merupakan bentuk kepedulian terhadap pemerintah daerah,” ujarnya.
Pawai itu justru heboh di jagat dunia maya. Banyak netizen menuduh kegiatan moral yang dilakukan mahasiswa baru itu bertentangan dengan ideologi Papua merdeka, sehingga ratusan warganet melayangkan komentar negatif kepada mahasiwa, badan eksekutif mahasiswa maupun civitas akademik.
Beberapa tahun lalu pihaknya pernah presentasi atas keberadaan kampus yang langganan si jag merah ini di hadapan pemerintah Provinsi Papua induk namun sampai saaat ini belum ada jawaban.
“Pemerintah Provinsi Papua Tengah juga kami ingin bertemu, cerita-cerita namun tidak ketemu dengan mereka. Beberapa waktu lalu Pj. Gubernur Papua Tengah kami berusaha bertemu dengan mereka tapi tidak bisa, Sekda saja tidak bisa. Jadi apa yang kami pawai itu mau sampaikan bahwa kami juga ada, maka harus perhatikan kami juga,” katanya. (*)